Pengaruh kedalaman muka air tanah dan pemberian mulsa jerami padi terhadap ketersediaan air tanah dan pertumbuhan tanaman kedelai (Glycine max (L.) merr.) pada tanah sawah Karanglayung, Conggeang, Sumedang
View/ Open
Date
1998Author
Prastawaningsih, Runtut Tri
Haridjaja, Oteng
Sutandi, Atang
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian bertujuan mempelajari pangaruh kedalaman muka air tanah dan pemberian mulsa jerami padi terhadap ketersediaan air tanah serta pertumbuhan dan produksi kedelai pada tanah sawah di
pegunungan.
Penelitian dilakukan di rumah kaca dan laboratorium Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Pengambilan contoh tanah dilakukan di Desa Karanglayung, Kecamatan Conggeang, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Perlakuan yang diberikan adalah kedalaman muka air tanah dengan variasi kedalaman O cm (TO), 10 cm (Tl), 20 cm (T2), 30 cm (T3), 40 cm (T4), dan 50 cm (TS) dari permukaan tanah. Perlakuan tersebut dikombinasikan dengan pemberian mulsa jerami 01) dan tanpa mulsa jerami CTO).
Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap faktorial dengan 3 ulangan. Uji lanjut dari masing-masing perlakuan dan interaksinya menggunakan Uji Wilayah Berganda Duncan (Duncan Multiple Range Tes).
Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh nyata kedalaman muka air tanah terhadap kadar air
tanah. Semakin dalam muka air tanah akan menurunkan kadar air tanah. Penurunan kadar air tanah
juga terjadi seiring dengan meningkatnya kebutuhan air untuk pertumbuhan tanaman. Penggunaan air terbesar terjadi pada masa pengisian polong dan menurun pada periode pemasakan.
Kedalaman muka air tanah nyata mempengaruhi parameter pertumbuhan (tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang, jumlah polong, panjang akar, umur berbunga, dan umur panen), serta produksi kedelai (bobot kering brangkasan, dan bobot kering biji). Pertumbuhan dan produksi kedelai nyata lebih baik dengan semakin dalamnya muka air tanah, hingga kedalaman 50 cm.