Faktor-faktor yang mempengaruhi petani dalam mengadopsi metode pengendalian hama terpadu
Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) mengetahui perubahan perilaku petani dalam menanggulangi
serangan hama, setelah mereka mengikuti Sekolah Lapang Pengendalian Rama Terpadu (SLPHT), (2)
mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi mengadopsi metode Pengendalian Hama Terpadu
(PHT), dan (3) mengetahui kualitas pengadopsian metode PHT dikalangan petani.
Penelitian ini mengambil sampel petani sebanyak 40 orang. Sampel tersebut adalah petani yang telah lulus dari Sekolah Lapang PHT dan telah mendapatkan sertifikat SLPHT. Penelitian dilaksanakan
pada bulan Agustus-September 1997. Pengumpulan data menggunakan metode recall dengan referensi waktu semusim lalu. Kepada responden ditanya bagaimana cara menerapkan metode PHT yang telah didapat dari SLPHT, dan juga diminta untuk memaparkan kegiatan usahataninya pada musim setelah setahun mengikuti SLPHT.
Sehubungan dengan adopsi metode PHT ini, faktor karakteristik sosial ekonomi seperti : umur,
tingkat pendidikan, status penguasaan lahan, dan luas lahan diduga mempengaruhi proses pengadopsian metode PHT. Sedangkan pada faktor pembentuk persepsi seperti : pengalaman, motif mengikuti SLPHT, dan kehadiran juga diduga mernpengaruhi pengadopsian rnetode PHT dikalangan petani. Begitu pula dengan karakteristik inovasi seperti : keuntungan relatif: kompatibilitas, kompleksitas, observabilitas ini juga diduga rnempengaruhi petani dalam mengadopsi metode PHT.