Studi produksi dan reproduksi kambing saanen dan keturunannya pada musin kemarau dan hujan di PT Taurus Dairy Farm Sukabumi
View/ Open
Date
2003Author
Cahyadi, Denny
Atabany, Afton
Purwanto, Bagus Priyo
Metadata
Show full item recordAbstract
Indonesia sebagai negara tropis masih juga membudidayakan kambing Saanen Sang berasal dari daerah iklim sedang, yang diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan susu kambing di Indonesia. Adanya musim yang berbeda dan asal kambing Saanen yang berasal dari daerah temperate, perlu dilakukan penelitian di Faerah tropis. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari produksi dan reproduksi Lambing Saanen pada dua musim yang berbeda dan membandingkan produksi dan reproduksi kambing Saanen impor dan keturunannya pada kedua musim tersebut.
Penelitian dilaksanakan di PT Taurus Dairy Farm, Desa Tenjo Ayu, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Penelitian dilaksanakan dari tanggal 23 Januari sampai dengan tanggal 22 Maret 2003. Data yang dikumpulkan merupakan data sekunder berupa catatan produktivitas kambing Saanen mulai tahun 1997 sampai dengan bulan Januari 2003. Ternak yang diamati dalam penelitian ini yaitu 13 ekor induk kambing Saanen impor, 17 ekor induk kambing Saanen keturunan, 6 ckor pejantan, 18 ckor anak kambing minum susu dan 17 ekor kambing lepas sapih.
Suhu minimum dan maksimum di peternakan kambing PT Taurus Dairy Farm adalah 19°C dan 32°C dengan kelembaban 70-90%, iklim tersebut cukup baik untuk peternakan kambing. Sistem pemeliharaan kambing Saanen di PT Taurus Dairy Farm yaitu sistem semi intensif, dengan pemberian pakan dan minum secara ad libitum. Pakan yang diberikan berupa rumput gajah, daun-daunan, konsentrat dan ampas tahu. Konsumsi pakan segar kambing Saanen keturunan 11,05 kg per hari, lebih tinggi daripada kambing Saanen impor 10,03 kg per hari. Persentase kematian tertinggi kambing Saanen terjadi pada umur 0-4 buan. Kematian tertinggi disebabkan oleh penyakit diare pada musim kemarau yaitu 28 ekor dan disusul oleh penyakit timpani yaitu 21 ckor.
Rataan bobot lahir anak kambing Saanen pada musim hujan 3,22 kg lebih berat daripada musim kemarau yaitu 3,00 kg. Bobot lahir tunggal 3,75 kg lebih berat daripada kembar dua 3,00 kg dan kembar tiga 3,13 kg pada musim penghujan, sedangkan pada musim kemarau berat lahir anak tunggal dan kembar tiga sama yaitu 3,00 kg, sedangkan kembar dua 2,82 kg. Berat lahir anak jantan lebih tinggi daripada anak betina. Produksi susu total kambing Saanen keturunan 371,87 ± 95,77 liter dengan lama laktasi 321,82 113,44 hari lebih tinggi daripada kambing Saanen impor 340,82+134,34 liter dengan lama laktasi 310,60+ 60,00 hari. Produksi susu harian masing-masing 1,097+0,799 liter dan 1,156+0,884 liter. Produksi susu tertinggi pada bulan Oktober sebanyak 49,88 liter untuk kambing Saanen impor dan 33 liter untuk kambing Saanen keturunan. Lama kering kambing Saanen impor 028+ 17,00 hari, lebih lama daripada kambing Saanen keturunan yaitu 29,05 + 9,86 hari.