Pengaruh penutupan mulsa pada sistem tanpa olah tanah (TOT) terhadap aliran permukaan erosi dan beberapa sifat fisik tanah serta produksi jagung hibrida CPI-2 pada latosol.(Oxic dystropept) Darmaga
Abstract
Pertanian lahan kering selalu dihadapkan pada masalah tingkat erosi yang tinggi dan produktivitas
lahan yang rendah, karena pada umumnya petani tidak menggunakan teknologi konservasi tanah dan air yang memadai. Untuk rnengatasi rnasalah tersebut penggunaan sisa tanaman sebagai mulsa dapat dilakukan sebagai alternatif tindakan konservasi tanah dan air. Mulsa sangat efektif rnenekan
erosi yang terjadi dan dalam jangka panjang juga rnampu rnempertahankan/meningkatkan produktivitas lahan. Penelitan penggunaan mulsa sisa tanaman dan pengaruhnya terhadap produktivitas lahan yang tidak diolah masih terbatas dan belum diterapkan secara luas di Indonesia.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pangaruh taraf penutupan rnulsa pada sistern penanaman tanpa olah tanah terhadap aliran permukaan, erosi, bobot isi, kadar air tanah dan tingkat ketahanan
penetrasi tanah serta produksi jagung Hibrida CPI-2, pada tanah Latosol (Oxix Dystropept),
Darrnaga.