Show simple item record

dc.contributor.authorChandrawaty, Arfina
dc.date.accessioned2010-05-05T12:26:36Z
dc.date.available2010-05-05T12:26:36Z
dc.date.issued2001
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/12834
dc.description.abstractPerkembangan teknologi dan munculnya era globalisasi telah memberikan dampak positif bagi perkembangan industri pangan di Indonesia. Tujuan penerapan Good Manufacturing Practices (GMP) atau Cara Memproduksi Makanan Yang Baik (CPMB) adalah agar produsen memenuhi persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan untuk menghasilkan produk bermutu sesuai tuntutan konsumen, yang meliputi lokasi, bangunan, fasilitas sanitasi, alat produksi, bahan, proses pengolahan, produk akhir, laboratorium, higiene pekerja, wadah dan pembungkus, label, penyimpanan, pemeliharaan, transportasi, manajemen dan pengawasan, dokumentasi, penarikan produk, dan pelatihan serta pembinaan. Tujuan umum dari praktek magang adalah menciptakan keterkaitan dan kesepadanan (link and match) antara dunia usaha dan perguruan tinggi, menambah wawasan dan pengalaman serta memberikan gambaran nyata dari aplikasi ilmu yang telah diperoleh selama kuliah. Tujuan khususnya adalah diantaranya mempelajari aplikasi GMP pada proses produksi cookies di PT Septatrada Hardaguna. Dalam kegiatan magang dilakukan pengamatan di lapangan, wawancara baik secara langsung maupun tidak dan praktek kerja. Beberapa masalah yang seharusnya diatasi oleh PT Septatrada Hardaguna agar dapat menerapkan GMP adalah luas ruangan pokok tidak cukup luas dan tata letak ruangan pabrik kurang sesuai, konstruksi lantai banyak yang tidak rata, cat dinding mengelupas, dinding ada yang berlubang, atap ruangan pokok mengalami kebocoran, ventilasi tidak menjamin peredaran udara dengan baik dan tidak dapat menghilangkan panas, air yang digunakan untuk kebutuhan sanitasi produksi kurang mencukupi, jumlah toilet belum memadai dan kurang bersih, sarana sanitasi pekerja tidak mencukupi, tidak terdapat loker, peralatan ada yang bercelah dan mengelupas serta kotor, tidak setiap saat melakukan pemeriksaan mikrobiologi terhadap produk akhir, pemeriksaan kimia tidak sesuai spesifikasi, pekerja yang sedang sakit dibiarkan bekerja dan ada yang menggunakan perhiasan, pekerja kurang bertanggung jawab terhadap kebersihan, tidak ada label halal, gudang tidak bebas hama, pembersihan yang dilakukan tidak optimal, dan tidak diberikan pelatihan dan pembinaan tentang sanitasi dan praktek produksi yang baik. Hal tersebut terjadi, karena PT Septatrada Hardaguna belum menerapkan GMP. Tahapan GMP yang perlu dilakukan di PT Septatrada Hardaguna adalah memperbaiki bangunan dan peralatan yang mengalami kerusakan; memasang pipa barn; memasang tanda peringatan untuk karyawan; memperlengkap fasilitas sanitasi pekerja dan laboratorium; melakukan pembersihan secara berkala dan efektif, yang disertai pengawasan dan pemantauan setiap minggu, serta penunjukan supervisor sanitasi; mendapatkan sertifikat halal; melaksanakan peraturan secara ketat; melakukan pembasmian hama; dan lebih banyak memberikan pelatihan dan pembinaan.id
dc.publisherBogor Agricultural university (IPB)
dc.titleAplikasi Good Manufacturing Practices dalam Produksi Cookies di PT Septatrada Hardagunaid
dc.typeThesisid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record