Perilaku Api pada Areal Penyiapan Lahan di Hutan Sekunder (Studi Kasus pada Hutan Sekunder di Desa Curug, Kecamatan Jasinga)
Abstract
Terjadinya kebakaran hutan pada tahun 199711998 telah membuka mata dunia bahwa telah terjadi sualu kesalahan besar dalam pengelolaan hulan Indonesia. Saharjo (1997) menyatakan bahwa baik di HTI, hutan alam, dan perladangan berpindah, dapat dikatakan bahwa 99% penyebab kebakaran di Indonesia adalah berasaI dari ulah manusia, entah itu disengaja dibakar atau karena api lompat yang terjadi akibat kelalaian pada saat penyiapan lahan. Rusaknya hutan alam akibat deforestasi akan memunculkan hutan sekunder, dan hutan sekunder inilah yang akan menjadi sasaran berikutnya untuk penyiapan lahan guna berbagai kepentingan. Api tepat digunakan dalam penyiapan lahan karena dapat lebih efektif dan merupakan alat yang tidak terlalu mahal. Jika api digunakan dalam penyiapan lahan, api haruslah diaplikasikan pada waktu dan intensitas yang tepat. Antisipasi dari perilaku api merupakan salah satu aspek yang paling penting dad pengendalian kebakaran. Pilihan cara untuk mengantisipasi kebakaran liar dan membawanya menuju kebakaran yang terkendali tergantung dari besarnya atau bagaimana perilaku api, penyebarannya, arah dad penjalaran dan intensitasnya. Bagaimana perilaku api, ditentukan oleh faktor-faktor yang berhubungan seperti bahan bakar, cuaca, topografi, perubahan iklim dan waktu terjadinya kebakaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku api pada areal penyiapan lahan di hutan sekunder.
Collections
- UT - Forest Management [3059]