Dampak usaha ternak terhadap produktivitas usahatani di Desa Sidomulyo-Oransbari, Kabupaten Manokwari
View/ Open
Date
1987Author
Pattiasina, Jopie Wempie
Suwardi, Bedjo
F.G. Suratmo
S. Hardjowigeno
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari usaha ternak terhadap produktivitas usahatani di Desa Sidomulyo Kecamatan Oransbari, Kabupaten Manokwari. Selain itu untuk mengetahui sumbangan dari ternak dan sarana produksi pertanian terhadap produksi pertanian tanaman pangan. baik pada lahan sawah maupun lahan kering. Penelitian menggunakan metoda survai dengan wawancara terhadap petani contoh dan pengamatan langsung pada lahan-lahan petani contoh di lima kampung dalam wilayah Desa Sidomulyo.
Penggunaan tenaga kerja ternak ternyata memberikan dampak positif terhadap perluasan lahan usaha, baik pada lahan sawah maupun lahan kering, dibandingkan dengan hanya menggunakan tenaga kerja manusia. Pada lahan sawah, setiap penambahan satu jam kerja maka luas lahan yang dapat digarap dengan menggunakan tenaga kerja ternak bertambah 136,40 meter persegi, sedangkan dengan menggunakan tenaga kerja manusia hanya bertambah seluas 18,53 meter persegi. Pada lahan kering, setiap penambahan satu jam kerja maka lahan yang dapat digarap dengan menggunakan tenaga kerja ternak bertambah seluas 133,88 meter persegi, sedangkan dengan menggunakan tenaga kerja manusia hanya bertambah seluas 36,91 meter persegi. Analisis perbandingan menunjukkan bahwa pada lahan sawah terdapat perbedaan yang sangat nyata (t = 7,36) antara penggunaan tenaga kerja ternak dengan penggunaan tenaga kerja manusia. Demikian pula pada lahan kering, perbedaan antara penggunaan tenaga kerja ternak dengan tenaga kerja manusia bertaraf sangat nyata (t = 4,37).
Penggunaan pupuk kandang masih sangat terbatas dan pemanfaatannya pada tanaman sayuran. Sedangkan pada tanaman pangan utama (padi, kedelai, kacang tanah dan jagung) digunakan pupuk buatan. Hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan produktivitas tanaman yang diusa- hakan dengan pupuk kandang dan yang tanpa pupuk kandang, ternyata tidak dapat diuji. Alasan petani tidak menggunakan pupuk kandang, umumnya mengatakan bahwa tanah masih subur (96 persen petani contoh); kalaupun memerlukan pupuk maka mereka masih mampu membeli pupuk buatan (45 per sen); tidak tersedia waktu dan tenaga untuk mengumpulkan kotoran ternak yang tersebar (20 persen); lebih mudah menggunakan sisa-sisa tanaman yang dibenamkan dalam tanah (8 persen). ...