Peningkatan mutu papan partikel limbah padat pengolahan sagu dengan laminasi venir sengon dan perekat polistirena
Abstract
Sebagian besar pemanfaatan sagu pada saat ini berupa tepung sagu.
Tepung sagu dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan pangan. Dalam proses
pengolahan sagu hanya mengambil 20-25 % pati sagu dari batang sagu,
sedangkan 75-80 % merupakan limbah. Limbah sagu merupakan bahan yang
mengandung lignoselulosa, sehingga dapat dijadikan bahan baku pembuatan
papan partikel. Limbah sagu dapat digunakan sebagai bahan baku alternatif
pengganti kayu untuk industri papan partikel. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh pelapisan venir terhadap sifat fisis dan mekanis papan
partikel limbah sagu.
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah limbah padat
pengolahan sagu berupa ampas sisa perasan dan kulit batang sagu, venir sengon,
perekat UF (Urea Formaldehyde), dan perekat polistirena. Papan partikel dibuat
dari partikel limbah padat pengolahan sagu dengan ukuran 20-60 mesh. Bahan
baku partikel dibagi menjadi 2 bagian yaitu ampas murni dan campuran 50%
ampas dengan 50% kulit. Partikel kemudian dicampur dengan perekat UF dengan
kadar perekat 5%, 10%, dan 15% dari berat kering oven partikel lalu dikempa
dengan suhu kempa 110ºC, tekanan kempa 35 kgf/cm2 dan waktu pengempaan 15
menit. Papan partikel kemudian dilapisi dengan venir sengon. Laminasi venir
sengon menggunakan 2 bentuk perekat polistirena yaitu butiran dan cairan dengan
berat labur 200 g/m2.
Pengujian papan laminasi mengacu kepada JIS A 5908 : 2003. Dari hasil
penelitian diperoleh nilai dari sifat papan partikel tanpa laminasi yang berupa
kerapatan (0.66 – 0.77 g/cm3 ), kadar air (8.15% - 10.76%) , daya serap air 2 jam
dan 24 (66.32% - 133.91% dan 75.54% - 142.09%), pengembangan tebal 2 jam
dan 24 jam (16.82% - 32.34% dan 17.60% - 35.69%), modulus lentur (MOE) (
917.92 kg/cm2 – 8270.76 kg/cm2), modulus patah (MOR) (15.33 kg/cm2 – 94.52
Collections
- UT - Forestry Products [2325]