Sifat fisis dan mekanis Oriented Strand Board (OSB) 3 jenis bambu pada berbagai kadar perekat MDI dan kombinasi strand dengan perlakuan steam
Abstract
Kayu yang dihasilkan hutan di Indonesia secara kualitas dan kuantitas
mengalami penurunan sehingga menghantarkan produk komposit menjadi suatu
alternatif untuk mengurangi tekanan terhadap hutan Indonesia karena produk ini
dapat dibuat dari bahan baku kayu dengan kualitas rendah serta penggunaan
bahan berlignoselulosa selain kayu. Papan strand berorientasi (Oriented Strand
Board/OSB) merupakan produk papan komposit yang dapat digunakan sebagai
papan struktural yang diproduksi dari partikel berbentuk strand dan perekat
thermosetting tahan air (waterproof). OSB biasanya dibuat dengan menggunakan
bahan baku kayu namun tidak menutup kemungkinan dibuat dengan bahan
berlignoselulosa lainnya seperti bambu. Dalam pemanfaatan bambu sebaiknya
dilakukan secara lestari agar tidak terjadi suatu kondisi dimana suatu jenis
semakin sulit didapat akibat pemanfaatan yang berlebihan seperti yang terjadi
pada kayu.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan membandingkan sifat fisis dan
mekanis OSB yang terbuat dari kombinasi tiga jenis bambu dan aplikasi tiga
kadar perekat yang berbeda agar ditemukan kombinasi strand dan kadar perekat
yang optimum dalam pembuatan OSB. Sebelum dibuat OSB, strand terlebih
dahulu diberi perlakuan steam dengan autoklaf yang digunakan pada suhu 126˚C,
tekanan 1,4 kg/cm2 selama 1 jam. Pengujian sifat fisis mekanis papan merujuk
pada standar JIS A 5908 (2003) tentang papan partikel dan standar CSA 0437.0
(Grade O-2)b tentang OSB.
Pada penelitian ini campuran tiga jenis bambu dan kadar perekat MDI
dijadikan variabel penelitian. Bambu Andong (A), Betung (B) dan Ampel (C)
adalah tiga jenis bambu yang dipakai, yang dikombinasikan antara lapisan muka,
belakang dan inti OSB menjadi sembilan kombinasi, yaitu AAA, ABA, ACA,
BBB, BAB, BCB, CCC, CAC dan CBC. Kadar perekat terdiri atas 3%, 4% dan
5% serta penambahan parafin sebanyak 1%. Parameter sifat fisis dan mekanis
yang diamati meliputi kerapatan, kadar air, daya serap air, pengembangan tebal,
modulus lentur (MOE), modulus patah (MOR), kekuatan rekat (internal bond)
dan kuat pegang sekrup.
Berdasarkan pengujian sifat fisis terhadap OSB yang dibuat didapatkan
nilai sebagai berikut: nilai rata-rata kerapatan OSB hasil penelitian berkisar antara
0,71-0,83 g/cm3, nilai rata-rata kadar air OSB hasil penelitian berkisar antara
4,54-8,60%, nilai rata-rata daya serap air OSB 2 jam berkisar antara 5,65-11,06%,
nilai rata-rata daya serap air OSB 24 jam berkisar antara 20,64-33,62%, nilai ratarata
pengembangan tebal OSB 2 jam hasil penelitian berkisar antara 1,86-5,86%,
nilai rata-rata pengembangan tebal OSB 24 jam hasil penelitian berkisar antara
6,62-13,47%.
Collections
- UT - Forestry Products [2356]