Evaluasi Penerapan GMP dan SSOP Produksi Ayam Goreng di Salah Satu Restoran Cepat Saji Kota Bogor
View/ Open
Date
2011Author
Sinuhaji, Jenita Sari Br
Suryati, Tuti
Wulandari, Zakiah
Metadata
Show full item recordAbstract
Tujuan magang penelitian ini adalah mempelajari aspek penerapan GMP dan
SSOP unit pengolahan produksi ayam goreng dalam rangka memberikan jaminan
mutu dan kepuasan kepada konsumen. Kegiatan magang penelitian ini dilaksanakan
di salah satu restoran cepat saji kota Bogor unit dapur. Wawancara dan pengumpulan
data yang terkait meliputi informasi penerimaan bahan, penggunaan bahan baku dan
bahan penunjang, proses produksi, pengemasan, penyimpanan dan penyajian.
Informasi tersebut diperoleh dengan cara pengamatan langsung dan pencatatan data
yang terdapat di perusahaan.
Data yang diperoleh dianalisis untuk penilaian terhadap kesesuaian antara
penerapan GMP di lapang dengan acuan menurut Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia nomor 715/MENKES/SK/V/2003 tentang Persyaratan Higiene
Sanitasi Jasaboga. Uraian penerapan SSOP diambil dari data yang didapat dari
restoran yang berhubungan langsung dengan analisis delapan aspek kunci SSOP.
Analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif kualitatif berdasarkan pengambilan
data primer dan data sekunder.
ii
Penerapan GMP dimulai dari lokasi tempat restoran, desain bangunan,
fasilitas yang digunakan, higiene karyawan, peralatan dan perlengkapan masak,
pengelolaan limbah, dan proses pengolahan dari penerimaan bahan baku sampai siap
disajikan ke konsumen. Penilaian bobot aplikasi GMP di restoran yang sesuai dengan
KEPMENKES RI 715/MENKES/SK/V/2003 memenuhi dengan skor 78 dari nilai
maksimal 83. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti lokasi belakang
restoran yang berbatasan dengan parit yang dapat menimbulkan sarang hama dan
berbau busuk; sistem pengaturan udara yang masih terasa panas dalam ruang
pengolahan, terutama pada saat penggorengan dilakukan; dan higiene karyawan yang
masih perlu mendapat perhatian seperti menggunakan perhiasan saat bekerja, flu dan
bersin tanpa memakai masker; kebiasaan cuci tangan yang kurang; mengenakan
pakaian kerja dari rumah dan tidak menggunakan hairnet selama bekerja.
Pengawasan terhadap penerapan GMP dan SSOP dilakukan secara langsung oleh
pihak manajer yang bertugas harian dalam restoran dan pengawasan periodik
dilakukan oleh perusahaan pusat. Demikian pula halnya dengan penerapan delapan
kunci SSOP yang telah memenuhi standar pelaksanaan. Monitoring terhadap
kegiatan pelaksanaan SSOP dilakukan oleh auditor internal kantor pusat secara rutin
per tiga bulan.