Pengaruh Jenis lampu Yang Berbeda Terhadap Mitotik Indeks, Densitas Zooxanthellae, dan Morfologi Anemon ( Heteractis malu ) Pada Skala Laboratorium.
Abstract
Anemon hidup di daerah tidal sampai dengan kedalaman 10-14 meter bergantung dari tingkat kejernihan air dan daya tembus cahaya matahari. Cahaya merupakan faktor yang membatasi penyebaran anemon secara vertikal karena zooxanthella yang hidup bersimbiosis dalam tubuh anemon membutuhkan cahaya untuk melakukan fotosintesis. Dalam penelitian ini anemon diberikan perlakuan pencahayaan menggunakan lampu incandescent, lampu flourescent dan cahaya matahari sebagai kontrol. Tujuan penelitian ini adalah melihat pengaruh pencahayaan yang diberikan oleh lampu incandescent dan lampu flourescent terhadap viabilitas zooxanthellae dan morfologi anemon ( H. malu ). Anemon pada ketiga akuarium memperlihatkan penurunan kesehatan. Anemon akuarium 1 dan 2 mengalami bleaching, penyusutan ukuran tubuh dan memperlihatkan tanda-tanda stress, seperti produksi mucus yang berlebihan, keluarnya mesenterial filament, dan tentakel tidak aktif bergerak bila disentuh. Stress yang dialami anemon akuarium 1 lebih ringan daripada stress yang dialami oleh anemon akuarium 2. Anemon akuarium 3 memperlihatkan penyusutan ukuran tubuh dan mengalami bleaching dengan kondisi yang lebih stabil bila dibandingkan dengan anemon akuarium 1 dan 2. Mitotik indeks zooxanthellae pada akhir perlakuan : akuarium 1 bertambah sebesar18,4%; akuarium 2 berkurang sebesar 67%; dan akuarium 3 bertambah 37%. Rata-rata densitas zooxanthellae pada individu akuarium 1 sebelum diberikan perlakuan sebesar 9,3 x104 /cm2 dan rata-rata densitas zooxanthellae pada d5h9 sebesar 3,5 x104 / cm2 atau berkurang sebesar 62,37%. Rata-rata densitas zooxanthellae pada individu akuarium 2 sebelum diberikan perlakuan sebesar 5,4 x 104 /cm2 dan rata-rata densitas zooxanthellae pada d5h9 sebesar 1,3 x 104 / cm2 atau berkurang sebesar 75,9%. Rata-rata densitas zooxanthellae pada individu akuarium 3 sebelum diberikan perlakuan sebesar 12,8 x 104/cm2 dan ratarata densitas zooxanthellae pada d5h9 sebesar 9,3 x 104/ cm2 atau berkurang sebesar 27,3%. Rasio ketebalan gastroderm dengan ektoderm pada akhir perlakuan: akuarium 1 berkurang sebesar 56,77%; akuarium 2 berkurang sebesar 1,58%; dan akuarium 3 berkurang sebesar 40,54%. Penggunaan lampu incandescent dan fluorescent secara tidak langsung mengakibatkan kerusakan morfologi anemon ( H. malu ). Viabilitas anemon ( H. malu ) dipengaruhi oleh densitas zooxanthellae. Penggunaan lampu incandescent dan fluorescent dapat memacu mitotik indeks zooxanthellae dan mengakibatkan penurunan densitas zooxanthellae pada anemon ( H. malu ).