Analisis pengambilan keputusan konsumen dan perceptual mapping minyak goreng sawit bermerek di Kota Bogor
Abstract
Indonesia sebagai negara agraris harus mempersiapkan diri dalam menghadapi era perdagangan bebas agar dapat memanfaatkan kesempatan pasar yang terbuka lebar. Sektor pertanian merupakan tulang punggung pembangunan perekonomian. Perkebunan kelapa sawit merupakan salah satu sub sektor pertanian yang memiliki prospek yang cerah. Indonesia merupakan negara penghasil Crude Palm Oil (CPO) tersebar kedua di dunia setelah Malaysia. Salah satu turunan minyak sawit adalah minyak goreng Minyak goreng sawit merupakan salah satu dari sembilan bahan pokok yang penting bagi konsumen dan mampu menghasilkan devisa bagi negara dalam jumlah yang besar. Konsumsi per kapita minyak goreng selama periode 1996-2002 secara rata-rata mencapai 14,8 kilogram per tahun.
Meningkatnya konsumsi masyarakat Indonesia terhadap minyak goreng disebakan adanya perbedaaan pendapatan, perubahan gaya hidup, dan kemudahan dalam mengakses informasi membuat konsumen cenderung memilih minyak goreng yang bermerek. Semakin banyak produsen memproduksi berbagai merek minyak goreng, mengakibatkan konsumen minyak goreng dihadapkan pada berbagai pilihan merek minyak goreng Penelitian ini mengalisis proses pengambilan keputusan konsumen dalam menentukan pilihan merek minyak goreng yang sesuai dengan apa yang diharapkan konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk: 1). Menganalisis proses pengambilan keputusan konsumen minyak goreng. 2). Menganalisis hubungan antara pendapatan dan konsumsi persen), kemudian tidak bau tengik, tidak mudah beku, irit, tahan lama, dan jernih. Secara keseluruhan, konsumen masing-masing merek merasa puas dengan pembelian minyak goreng sawit bermerek.
Merek Bimoli dan Tropical memperoleh persepsi yang relatif baik dari konsumen. Sebaliknya merek Filma, Sania, dan Kunci Mas cenderung kurang memperoleh persepsi dari konsumen. Berdasarkan grafik biplot dapat diamati adanya pengelompokan dari beberapa merek minyak goreng sawit Merek-merek minyak goreng sawit yang memiliki posisi yang relatif berdekatan adalah Filma, Sania, dan Kunci Mas, hal ini dapat dijadikan sebagai petunjuk bahwa ketiga merek tersebut memiliki kemiripan atau kesamaan berdasarkan persepsi konsumen.
Strategi produk yang dilakukan perusahaan perlu memperhatikan atribut- atribut yang dianggap penting oleh konsumen. Dimana atribut-atribut tersebut hanya perlu ditingkatkan atau dipertahankan kelebihan yang dimiliki masing- masing merek minyak goreng sawit. Dengan melakukan inovasi-inovasi terhadap produk-produk yang sudah ada maupun produk baru.
Rancangan strategi harga yang mungkin dapat diterapkan adalah strategi pemasaran terdiferensiasi. Strategi ini tergantung segmen pasar yang akan dituju, sehingga produsen menawarkan harga yang berbeda-beda dari masing-masing pangsa pasar. Salah satu cara untuk membuat perbedaan harga adalah dengan mengadakan diversifikasi ukuran kemasan, diskon dihari-hari tertentu, dan hadiah...