Pemanfaatan Calopogonium mucunoides, bakteri petropilik dan cendawan mikoriza arbuskula untuk bioremediasi tanah gambut yang terkontaminasi petroleum hidrokarbon secara ex situ
View/ Open
Date
2007Author
Afrianty, Dyan
Agustha, Herdhata
Guntoro, Dwi
Metadata
Show full item recordAbstract
Efek negatif yang dapat ditimbulkan penambangan dan industri minyak bumi bagi lingkungan berupa tercemarnya lingkungan karena akumulasi lumpur minyak bumi dan limbah cair, tumpahan, kebocoran pipa, dan rembesan tempat penyimpanan minyak bumi serta produk penyulingannya. Jika limbah yang dihasilkan dari kegiatan pertambangan dan perminyakan tidak dapat dihindari lagi, maka proses terakhir yang dilaksanakan adalah pengolahan dari limbah yang dihasilkan atau pemulihan lahan yang terkontaminasi, salah satunya dengan bioremediasi.
Penelitian bertujuan untuk menguji kemampuan Calopogonium mucunoides, bakteri petrofilik, dan Cendawan Mikoriza Arbuskula (CMA) dalam menurunkan Total Petroleum Hydrocarbon (TPH) tanah gambut yang terkontaminasi petroleum hidrokarbon. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ekofisiologi Fakultas Pertanian IPB dan Laboratorium Bioteknologi Hutan dan Lingkungan Pusat Antar Universitas pada bulan Mei 2006 sampai dengan Desember 2006.
Percobaan disusun dalam rancangan acak lengkap (RAL). Faktor yang dicobakan adalah agen bioremediasi yang terdiri atas lima taraf yaitu perlakuan tanpa agen sebagai kontrol, C. mucunoides, CMA dengan inang C. mucunoides, bakteri petrofilik Micrococcus roseus, dan bakteri petrofilik Bacillus stearothermopillus. Percobaan dilakukan dengan 3 ulangan, sehingga terdapat 15 satuan pot percobaan.
Peubah yang diamati antara lain kandungan TPH dan minyak non TPH tanah, pertumbuhan tanaman C. mucunoides (tinggi tanaman dan jumlah daun), kandungan barium, jumlah spora CMA, populasi bakteri, bobot kering tanaman, dan nisbah tajuk dan akar tanaman.
Aplikasi C. mucunoides, CMA, dan bakteri petrofilik untuk bioremediasi tanah gambut yang tercemar petroleum hidrokarbon mampu menurunkan kandungan TPH tanah gambut dalam waktu 16 minggu. Kandungan TPH akhir tanah gambut yang memenuhi persyaratan (kandungan TPH <1%) dicapai dengan aplikasi CMA dan bakteri petrofilik, yaitu kandungan TPH tanah awal berkisar antara 7.61% hingga 8.76% turun menjadi 0.38% hingga 0.76% setelah 16 minggu aplikasi.
TPH tanah dapat turun secara alami hingga 69.40% selama 16 minggu Bakteri petrofilik M roseus paling efektif menurunkan kandungan TPH tanah, yaitu sebesar 25.56% lebih tinggi dibandingkan kontrol selama 16 minggu perlakuan bioremediasi. Kontaminasi minyak bumi pada media tanam (tanah gambut) menyebabkan pertumbuhan tanaman tidak optimum, yaitu terhambatnya laju pertambahan tinggi tanaman dan jumlah daun, besarnya nisbah tajuk dan akar, dan menurunnya bobot kering tanaman.