Pengaruh media terhadap pertumbuhan dan perkembangan kecambah kantong semar, Nepenthes mirabilis secara in vitro
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh jenis, konsentrasi serta komposisi media yang sesuai untuk perkecambahan biji kantong semar (Nepenthes mirabilis) secara in vitro. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sarap November 2006 di Laboratorium Bioteknologi Tanaman Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Penelitian terdiri atas dua set percobaan. Percobaan pertama disusun dengan rancangan acak lengkap faktorial 2 faktor yaitu jenis dan konsentrasi medin Jenis media yang digunakan adalah media Murashige and Skoog (MS) dan media Knudson C (KC). Konsentrasi media yang digunakan terdiri dari 4 taraf yaitu 1, %, % dan 4. Percobaan kedua disusun dengan rancangan acak lengkap faktor tunggal yaitu komposisi media. Komposisi media yang digunakan sebanyak 10 macam yaitu ½ MS, % MS +0.04 µM Thidiazuron (TDZ), % MS +0.56 µM IAA, % MS +28.87 µM GA,, ½ MS +150 ml air kelapa, % KC, KC+ 0.04 μM TDZ, % KC+ 0.56 M IAA, 4 KC+ 28.87 µM GA3 dan 4 KC+150 ml air kelapa. Masing-masing perlakuan baik pada percobaan pertama maupun percobaan kedua diulang tiga kali.
Peubah-peubah yang diamati adalah persen biji berkecambah, waktu inisiasi kecambah, jumlah daun, jumlah akar, tinggi tanaman, panjang daun, persen tanaman mengalami multiplikasi, persen berkalus dan jumlah tunas.
Hasil percobaan pertama menunjukkan bahwa media KC dengan konsentrasi % memberikan pengaruh terbaik pada persen biji berkecambah (96.67%) dan panjang akar (4.02 mm pada 12 minggu setelah berkecambah). Disisi lain media MS dengan konsentrasi ½ memberikan respon terbaik terhadap peubah waktu inisiasi kecambah (37.61 hari setelah tanam), tinggi tanaman (3.99. mm) dan panjang daun setiap minggu pada 12 minggu setelah tanaman berkecambah.
Percobaan kedua memberikan hasil bahwa komposisi media berpengaruh sangat nyata pada hampir semua peubah yang diamati. Persentase berkecambah terbesar pada media % KC (96.67%), % KC+TDZ (96.67%) dan ½ MS+GA3 (93.33%). Waktu inisiasi berkecambah berhasil diinduksi tercepat pada media % KC+TDZ (26.67 HST), % KC+GA3 (32.77 HST) dan % MS+TDZ (33.44 HST). Jumlah akar terbanyak pada media % KC dan 4 KC+IAA setiap minggu. Taman tertinggi pada media dengan penambahan GA, sebesar 7.29 mm pada ½ MS+28.87 µM GA3 dan 6.63 mm pada % KC+28.87 µM GA.
Fenomena khusus yang terjadi pada percobaan kedua adalah terbentuknya kalus dan terjadinya multiplikasi pada media dengan penambahan 0.04 μM Thidiauron baik pada media % KC maupun % MS. Media % KC +0.04 µM TDZ menghasilkan jumlah tunas, persentase kultur berkalus dan persentase multiplikasi yang lebih tinggi berturut-turut sebesar 2.7, 43.33% dan 46.67%.