Analisis modal sosial pada pembangunan jalan pedesaan dalam rangka membangun desa
Abstract
Dalam membangun jalan pedesaan, jika pembangunan tersebut dapat berhasil maka hal tersebut harus dilakukan Catatan tidak hanya pada modal fisik dan modal ekonomi saja, namun ada yang lain hal yang penting yaitu modal sosial. Keberhasilan dan keberlanjutan pedesaan jalan tidak lepas dari peran modal sosial, hal ini dikarenakan penggerak jalan pedesaan adalah komunitas dan dalam masyarakat terdapat sosial-sosial tertentu modal dapat memainkan peran penting dalam keberhasilan jalan pedesaan. Pada penelitian ini menggambarkan profil desa dan pelaksanaan jalan pedesaan pembangunan di Desa Bunar RW 08 dan RW 09. Selain itu, melakukan identifikasi modal sosial yang ada di desa. Menganalisis modal sosial (kepercayaan sosial, jaringan sosial dan norma sosial) yang timbul pada saat pelaksanaan perdesaan jalan raya. Kemudian menganalisis partisipasi yang terjadi terhadap pembangunan jalan pedesaan. Menganalisis lebih lanjut hubungan antara modal sosial (kepercayaan sosial dan sosial
jaringan) dengan partisipasi masyarakat dalam pembangunan jalan pedesaan. Pembelajaran menyatakan bahwa modal sosial dapat dikategorikan tinggi sebelum pembangunan jalan pedesaan dan pada saat pelaksanaan pembangunan jalan pedesaan. Modal sosial dalam komunitas adalah kepercayaan sosial, jaringan sosial dan norma sosial. Namun partisipasi masyarakat menggunakan partisipasi Arnstein
tangga menyatakan bahwa partisipasi masyarakat berada pada tataran tokenism. Sehingga partisipasi masyarakat tidak dapat dikategorikan tinggi atau rendah, padahal tinggi modal sosial. Hal ini yang menunjukkan tidak adanya hubungan antara modal sosial dengan partisipasi komunitas. Semakin tinggi modal sosial (tingkat kepercayaan sosial dan tingkat jaringan sosial), hal ini tidak diikuti dengan partisipasi masyarakat yang seharusnya menjadi tinggi atau pada tingkat kekuatan warga negara.