Pengaruh pemberian BLC Biodegradation of lignocellulosic) dan beberapa sumber pupuk fosfat terhadap pertumbuhan dan serapan P tanaman jagung(Zea mays L.) serta efektivitas relath agronomik pupuk fosfat pada latosol (Oxic dystropept) Darmaga panen kedua (residu)
Abstract
Pada umumnya masalah pemupukan fosfat pada tanah mineral masam di Indonesia adalah efisiensinya
yang rendah karena adanya fiksasi P yang cukup tinggi oleh tanah. Pemberian bahan organik dan
penggunaan pupuk fosfat alam merupakan alternatif dalam usaha menaikkan efisiensi pupuk P.
Penelitian ini bertujuan untuk rnembandingkan pengaruh residu BLC dan beberapa jenis pupuk fosfat
terhadap pertumbuhan, serapan P dan Relative Agronomic Effectiveness (RAE) pada tanah Latosol
Darmaga. Penelitian ini merupakan musim tanam yang kedua dan tidak disertai dengan penambahan pupuk
fosfat maupun bahan organik (BLC). Pada percobaan ini hanya ditambahkan pupuk dasar yaitu Urea
(0.2 g/pot) dan KCI (0.15 g/pot). Banyaknya tanah yang digunakan untuk setiap pot percobaan adalah
setara dengan 2 kg tanah BKM. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap yang disusun secara
faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama adalah perlakuan sisa BLC yang terdiri dari tiga taraf,
yaitu 0 ton/ha, 15 ton/ha, dan 30 ton/ha BLC. Faktor kedua adalah sisa pemupukan P, dengan empat
taraf ,yaitu Tanpa P, Fosfat Alam Bojonegoro, PARP 50%, dan TSP. Setiap interaksi perlakuan diulang
tiga kali, sehingga keseluruhan terdapat 36 contoh satuan percobaan.
Peubah yang diamati adalah pertumbuhan vegetatif tanaman setiap minggu yang meliputi
tinggi tanaman dan diameter batang. Pada akhir tanam dilakukan pengukuran bobot kering bagian alas
tanaman. Setelah itu ditentukan besarnya serapan P dan RAE serta ciri kimia tanah setelah panen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa residu BLC, pupuk fosfat dan interaksinya
meningkatkan pertumbuhan vegetatif tanaman jagung, P-tersedia, serapan P, pH tanah, basa-basa dapat dipertukarkan dan menurunkan Al-dd.