Perubahan sosial masyarakat akibat pembangunan bendungan PLTA Panglima Besar Soedirman : Studi kasus Desa Wanadadi, Kecamatan Wanadadi, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah
Abstract
Keberadaan PLTA PB Soedirman banyak memberikan manfaat bagi masyarakat luas. Akan tetapi
proyek tersebut juga memberikan dampak negatif bagi masyarakat di sekitar lokasi pembangunan.
Sebagian besar masyarakat yang berlokasi pada daerah genangan dan sekitarnya, hams merelakan sawah dan tanah garapan yang selama ini menjadi tumpuan mata pencaharian mereka untuk digenangi air guna pembangunan waduk atau untuk keperluan proyek PLTA lainnya. Kondisi tersebut tentu saja memaksa masyarakat untuk beradaptasi terhadap pernbahan yang terjadi.
Penelitian ini ingin mengetahui pengaruh pernbahan lingkungan ekologis yang terjadi akibat
pembangunan waduk PLTA PB Soedirman terhadap: (1) Mata pencaharian penduduk, (2) Lembaga
kemasyarakatan yang ada dan (3) Keluarga dan nilai anak. Metode penelitian yang dilakukan adalah
metode kualitatif yang menghasilkan data deskriptif dari orang-orang dan perilaku yang diamati.
Hasil dari penelitian memperlihatkan pembangunan proyek PLTA Panglima Besar Soedirman telah merubah secara mendasar budaya pertanian masyarakat Desa Wanadadi dan sekitarnya. Hilangnya lahan mereka berarti juga menghilangkan lapangan kerja/usaha pada sektor pertanian baik pada kaum pria maupun wanitanya. Bagi masyarakat yang beralih mata pencaharian pada sektor perikanan dihadapkan banyak kendala. Selain perolehan tangkapan ikan dari waduk yang semakin menurun juga pemanfaatan waduk untuk pemeliharaan ikan dalarn jaring terapung tidak berkembang dengan baik.