Analisis dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan dari pelaksanaan Agropolitan Pacet di Desa Pusat Pertumbuhan (DPP) dan Kawasan Hinterland-nya
View/ Open
Date
2015Author
Chandrakirana, Persica Puspa
Syaukat, Yusman
Metadata
Show full item recordAbstract
Agropolitan dilaksanakan oleh Kementerian Pertanian dan Kementerian Pekerjaan
Umum sejak tahun 2002, salah satunya di Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur
dengan komoditas utama hortikultura. Dalam pelaksanaannya, Desa Sindangjaya
dan Sukatani merupakan Desa Pusat Pertumbuhan (DPP) dan desa-desa yang
berada di Kecamatan Pacet, Cipanas, Sukaresmi, dan Cugenang sebagai kawasan
hinterland. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pelaksanaan agropolitan dan
pelaksanaan konsep desa-kota yang dilakukan pada komoditas wortel dan bawang
daun dan menganalisis dampak ekonomi, sosial dan lingkungan pada DPP dan
kawasan hinterland. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data
sekunder. Data kualitatif dianalisis secara deskriptif, sedangkan data kuantitatif
dianalisis dengan menggunakan analisis pendapatan usahatani. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa agropolitan di Kabupaten Cianjur telah membangun dan
memperbaiki sarana dan prasarana pendukung untuk kegiatan usahatani di DPP.
Namun, manfaatnya kurang dirasakan petani di kawasan hinterland karena
banyak sarana dan prasarana tidak dapat digunakan karena lokasinya kurang
strategis. Selain itu pelaksanaan konsep desa-kota tidak terlaksana dengan baik
antara DPP dengan kawasan hinterland. Analisis dampak sosial dan lingkungan
menunjukkan bahwa pengembangan dan pembangunan agropolitan secara garis
besar hanya dirasakan manfaatnya oleh petani di DPP dan kurang dirasakan
manfaatnya oleh petani di kawasan hinterland. Namun demikian, perbandingan
tingkat pendapatan petani di DPP dan kawasan hinterland keduanya sangat
menguntungkan secara ekonomi. Hal ini mengindikasikan bahwa meskipun
agropolitan tidak berjalan secara optimal, masyarakat sudah mampu melakukan
usahataninya dengan baik dan menguntungkan.