Kaitan Perbedaan Rezim Sumberdaya Alam Dengan Struktur Sosial Ekonomi Masyarakat (studi kasus: Desa Sijantang Koto, Kecamatan Talawi, Sawahlunto, Sumatera Barat
Abstract
Saat ini pertambangan menjadi salah satu topik yang lumrah di masyarakat. Banyak masalah berurusan dengan manajemen pertambangan sering muncul di TV. Dalam prosesnya, penambangan dilakukan oleh beberapa rezim, beberapa di antaranya adalah rezim privatisasi, dekonsentrasi, dan PETI. Beberapa rezim pertambangan memberikan dampak berbeda terhadap masyarakat. Dampak tersebut antara lain berupa perubahan struktur sosial dan perekonomian lokal. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan beberapa rezim pengelolaan pertambangan yang mampu mempengaruhi nilai pelaku di Kecamatan Sijantang Koto, dan menganalisis beberapa dampak rezim pengelolaan pertambangan yang mampu memberikan dampak dampak positif terhadap perkembangan perekonomian masyarakat. Hasil dari ini penelitian yang dilakukan melalui kuesioner dan wawancara mendalam menunjukkan bahwa nilai aktor tidak ditentukan oleh modal ekonomi yang diperolehnya pertambangan. Sebaliknya, tingkat kehormatan seorang pemimpin ditentukan oleh modal sosial dan sosial budaya. Selain itu pengaruh tradisi minangkabau kuat juga digunakan sebagai indikator untuk menentukan nilai aktor. Selain itu, dari sisi perekonomian, ketiga rezim tersebut telah memberikan lapangan kerja dan peningkatan sosial ekonomi.