Pengaruh fermentasi terhadap citarasa pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb)
View/ Open
Date
1987Author
Suwaryono, Oyon
Fardiaz, Srikandi
Maggy T Suhartono
Metadata
Show full item recordAbstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa komponen-komponen aroma daun pandan dan mempelajari pengaruh fermentasi terhadap senyawa-senyawa citarasa daun pandan wangi.
Penelitian dilakukan di Laboratorium Pusat Penelitian Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor. Jenis pandan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Amaryllifolius. Pandanus
Ekstraksi dan isolasi senyawa citarasa dari daun pandan wangi dilakukan dengan metoda destilasi vakum. Separasi senyawa citarasa dilakukan dalam alat Khromatografi Gas Model Shimadzu 7-AG, sedangkan identifikasi dilakukan dengan Spektrometer Masa Model Hewlett Packard 5592 dengan menggunakan kolom OV-101 dan OV-17.
Di dalam penelitian ini dipelajari pengaruh lokasi pemetikan daun yaitu lokasi atas (daun pucuk), lokasi tengah (daun sedang) dan lokasi bawah (daun tua).
Disamping itu pengaruh lama fermentasi diteliti dengan menggunakan waktu-waktu O jam (tanpa fermentasi), 2 jam, 4 jam dan 6 jam pada suhu fermentasi 26°C. Uji sensori oleh panelis dilakukan juga untuk melihat ambang batas panelis terhadap ekstrak daun pandan wangi dan untuk melihat pengaruh fermentasi terhadap daya deteksi panelis dengan menggunakan uji segitiga. Rancangan Acak Kelompok dengan pola faktorial dan diulang dua kali.
Hasil percobaan menunjukkan bahwa komponen spesifik pandan wangi adalah senyawa alkil dengan rumus molekul 015H240. Pengaruh fermentasi terhadap citarasa dipengaruhi oleh lokasi pemetikan daun. Pada daun sedang (lokasi tengah) pembentukan citarasa meningkat dibandingkan dengan pada daun pucuk atau daun tua.
Lama fermentasi optimum untuk daun pucuk, sedang dan tua masing-masing 3, 3,8 dan 2,8 jam. Pada fermentasi yang Lebih lama jumlah citarasa menurun.
Hasil uji ambang pengenalan citarasa pandan wangi menunjukkan bahwa citarasa ekstrak daun pandan wangi yang dipetik pada lokasi bawah (daun tua) lebih meningkat dibanding- kan dengan citarasa ekstrak yang dipetik dari lokasi lainnya. Sedangkan hasil uji sensori dengan menggunakan uji segi tiga menunjukkan bahwa citarasa ekstrak dari daun muda, sedang maupun daun tua menunjukkan perbedaan yang nyata pada Caraf 5 persen.
Collections
- MT - Agriculture Technology [2285]