Peranan kota sedang dalam pembangunan wilayah: Studi kasus kota Purwakarta, Propinsi Dati I, Jawa Barat
Abstract
Penyebaran sumber daya alam yang tidak merata, kegiatan ekonomi yang terkonsentrasi serta adanya
biaya transpor dan komunikasi akan mendorong terciptanya pemusatan aktivitas sosial ekonomi,
penduduk, sarana dan prasarana pelayanan sosial di suatu tempat tertentu. Pada umumnya daerah
pemusatan tersebut terjadi di kola, terutama kola metropolitan dan besar. Kola dengan segala
fasilitas yang dimiliki mempunyai peranan yang demikian kompleks, tetapi tidak semua kola memiliki
peranan yang demikian beragam.
Pemusatan penduduk dan ketersediaan fasilitas di kola metropolitan dan besar menyebabkan efisiensi
penanaman investasi dalam proses pembangunan ekonomi, tetapi keadaan ini tidak berlangsung lama.
Biaya sosial semakin besar dan kerugian kerugian ekonomi akan terjadi. Keadaan ini secara populer
dinyatakan bahwa daya dukung perkotaan telah melampaui batas kemampuan ekologisnya.
Untuk mengurangi beban kota metropolitan dan besar, mulai dipikirkan suatu cara untuk meningkatkan peranan kola sedang. Kota sedang yang merupakan wilayah belakang dari kedua jenis kola tersebut biasanya hanya merupakan tempat bermukim bagi penduduk setempat maupun penduduk yang mempunyai aktivitas di kota metropolitan dan besar. Dengan adanya kebijaksanaan pembangunan perkotaan, diharapkan kota sedang mempunyai peranan yang lebih dari sekedar daerah pinggiran bagi kota metropolitan dan besar. Oleh karena itu penelitian ini mempunyai tujuan :
(I) Menelaah kondisi Kota Purwakarta sebagai kota sedang saat ini; (2) Menelaah peranan Kota
Purwakarta sebagai pusat pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi; dan (3) Menelaah kebijaksanaan dan strategi pemerintah daerah dalam Repelita VI untuk meningkatkan peranan Kola Purwakarta sebagai pusat pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi.