Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi bayi lahir
Abstract
Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional Study yang dilakukan di RSUD Gunung Jati, Kota Cirebon. Pengambilan data dilakukan dari tanggal 19 Mei hingga 30 Juni 2003. Responden yang diambil adalah 62 ibu-ibu yang melahirkan di RSUD Gunung Jati dan dipilih secara purposive, yaitu ibu-ibu yang melahirkan bayi schat, normal, lahir aterm (cukup bulan), kelahiran tunggal, dan keadaan ibu sehat.
Jenis data yang dikumpulkan meliputi data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dengan wawancara menggunakan kuesioner dan pengukuran pada ibu dan bayi. Pengukuran yang dilakukan pada ibu terdiri dari berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas, kadar Hb dan tekanan darah ibu. Pengukuran pada bayi terdiri dari berat bayi lahir, panjang badan lahir, lingkar kepala dan lingkar dada bayi. Data primer lainya meliputi jenis kelamin bayi, umur ibu, pendidikan ayah dan ibu, pekerjaan ayah dan ibu, kelas perawatan, riwayat abortus, paritas. jarak kelahiran, berat badan sebelum melahirkan, tinggi badan ayah serta berat badan dan panjang badan kelahiran sebelumnya. Data sekunder adalah data keadaan umum lokasi penelitian. Data diolah secara deskriptif dan menggunakan uji korelasi Spearman's dan uji regresi linier berganda
Hasil penelitian diperoleh dari 62 responden, 23 responden melahirkan bayi laki-laki dan 39 responden melahirkan bayi perempuan. 8.1 % bayi BBLR dan seluruhnya berjenis kelamin perempuan. Berdasarkan berat lahir sebagian besar (91.9%) bayi yang dilahirkan normal, namun dilihat dari panjang lahir persentase terbesar (62.9%) bayi tidak normal menurut kriteria Depkes (1989) dengan batasan bayi BBLR apabila panjang lahir kurang dari 50 cm. Sedangkan dilihat dari lingkar kepala dan lingkar dada sebagian besar normal masing-masing 79.0 % dan 90.3 %.
Status sosial ekonomi dilihat dari kelas perawatan, pendidikan dan pekerjaan Sebagian besar responden dirawat di kelas 3 (72.6 %) dan hanya 1.6 % dirawat di ruang VIP, pendidikan terakhir ayah sebagian besar adalah SLTA (41.9 %) dan pendidikan terakhir ibu sebagian besar 33.9 % SD dan SLTP serta sebagian besar ayah bekerja sebagai buruh (33.9 %) dan hanya 11.2 % ibu yang bekerja di luar rumah. Dilihat dari karakteristik ibu sebagian besar (79.0 %) berumur antara 20-35 tahun dan sebagian besar (60 %) melahirkan anak pertama dan sisanya 25 responden melahirkan bukan anak pertama dengan jarak kelahiran sebagian besar ≥ 2 tahun (80%) dan hanya 6.4% responden yang pernah abortus.
Status gizi ibu hamil dilihat dari pertambahan berat selama hamil, kadar Hb, lingkar lengan atas, tinggi badan dan IMT. Pertambahan berat badan selama hamil persentase terbesar (35.7%) responden antara 9-9.9 kg.