Pengaruh lokasi tumbuh pada pertumbuhan dan pembungaan anggrek Cymbidium lusifolium
View/ Open
Date
1986Author
Herlina, Debora
Suseno, Hari
Makmur, Amris
Harran, Said
Metadata
Show full item recordAbstract
Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui budidaya, pola pertumbuhan vegetatif, pola pertumbuhan genera- tif dan faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan dan pembungaan anggrek Cymbidium ensifolium. Percobaan dilaksanakan di kebun percobaan Cipanas, Bogor dan Pasar Minggu. Pembuatan preparat awetan dan pengamatan mikroskopis dilakukan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan dan Laboratorium Histologi Veteriner IPB.
Dari hasil pengamatan suhu lingkungan mikro dan dari stasiun meteorologi setempat diketahui bahwa iklim di Ci- panas berbeda dengan di Bogor maupun Pasar Minggu.
Umur umbi tanaman untuk membentuk anakan baru rata-rata 160 sampai 180 hari. Umbi mampu membentuk tunas vegetatif sebelum dewasa maksimum. Setiap pemisahan umbi semu mampu membentuk anakan dan umbi yang berpotensi maksimal membentuk anakan yaitu umbi terakhir atau sebelumnya. Pertumbuhan vegetatif yang terbaik terdapat di Bogor. Tanaman akan berbunga setelah dewasa maksimal dan umbi dewasa minimal berumur sembilan bulan. Rangkaian bunga dari satu umbi dapat muncul satu atau dua sekaligus dalam waktu bersamaan. Cymbidium ensifolium mempunyai musim berbunga lebat dan musim berbunga sedikit. Musim berbunga lebat terjadi sekitar bulan Juni sampai dengan Desember dengan keadaan iklim: suhu minimum rendah yaitu sama dengan atau kurang dari 21 °C, penurunan suhu yang besar, curah hujan kecil, intensitas radiasi besar dan panjang penyinaran yang lama. Cipanas merupakan lokasi yang cocok untuk pembungaan Cymbidium ensifolium. Tersedianya air yang cukup mempengaruhi tinggi tanaman maupun panjang tangkai bunga.
Diskripsi primordia vegetatif maupun generatif dengan menggunakan preparat awetan dapat dilakukan tetapi masih sulit dibedakan antara primordia vegetatif dan generatif.
Collections
- MT - Veterinary Science [914]