Pendampingan Perempuan Korban Tindak Kekerasan oleh Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Provinsi DKI Jakarta
Abstract
Gender sebagai konstruksi sosial dan keyakinan yang tumbuh subur di masyarakat menghasilkan ketidaksetaraan gender yang dialami perempuan. Hal ini menjadikan posisi lemah perempuan sangat rentan terhadap kasus dan tindakan kekerasan. Fasilitasi komprehensif untuk korban kekerasan sangat diperlukan sehingga harus ada lembaga yang melakukan hal tersebut mengurus ini. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui, mengidentifikasi, mendeskripsikan dan menganalisis fasilitasi perempuan korban kekerasan melalui layanan terpadu pusat pemberdayaan perempuan dan anak (P2TP2A) DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan survei dengan menggunakan kuesioner, instrumen dirancang sebagai berikut konsep ideologi gender dan peran fasilitasi dari P2TP2A DKI
Jakarta. Analisis kuantitatif dan kualitatif digunakan untuk menjelaskan penelitian hasil. Ideologi gender yang melekat pada responden menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki ideologi gender positif yang mengarah pada kesetaraan dan kesetaraan gender. Mayoritas responden memiliki pengetahuan tentang kekerasan tinggi dengan menyetujui hal-hal yang berhubungan dengan kekerasan. Tidak ada signifikansi antara ideologi gender perempuan korban dengan kekerasan dialami (α = 0,8). Di sisi lain, ada makna di antara keduanya pengetahuan tentang kekerasan pada perempuan korban kekerasan yang dialami (α = 0,03). Responden menilai fasilitasi dari P2TP2A DKI Jakarta sudah efektif
sesuai dengan kebutuhan para korban. Kegiatan yang dilakukan bantuan P2TP2A membantu proses pemulihan dan memotivasi perempuan untuk memiliki keterampilan hidup tertentu, seperti ekonomi rumah tangga.