Analisis pengaruh perilaku penggunaan minyak goreng terhadap keikutsertaan dalam program pengumpulan minyak jelantah di Kota Bogor
View/ Open
Date
2009Author
Amalia, Firina
Retnaningsih
Johan, Irni Rahmayani
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh perilaku penggunaan minyak goreng terhadap program pengumpulan minyak jelantah di Kota Bogor. Tujuan khusus: (1) mengidentifikasi faktor internal, (2) mengidentifikasi perilaku pembelian dan penggunaan minyak goreng, (3) menganalisis pengaruh faktor internal terhadap jumlah minyak goreng yang dibeli dan jumlah minyak goreng yang digunakan, dan (5) menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap program pengumpulan minyak jelantah.
Penelitian ini menggunakan disain Cross Sectional Study. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Cikaret, Kecamatan Bogor Selatan. Pemilihan lokasi peoelitian ini dilakukan secara purposive deogan pertimbangan bahwa Kelurahan Cikaret sudah secara rutin ikut serta dalam program pengumpulan minyak jelantah yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Bogor. Pengambilan data berlangsung selama bulan Mei hingga Juni 2009. Jumlah cootoh dalam penelitian ini adalah 120 cootoh. Penarikan cootoh dilakukan secara Covinience sampling, dimana contoh dibagi ke dalam kelompok berdasarkan RW dan jumlahnya ditentukan secara proposiooal. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer (faktor internal contoh, perilaku pembelian, dan perilaku penggunaan) dan data sekunder (gambaran umum kelurahan Cikaret dan evaluasi program). Data primer diperoleh dari wawancara kuesioner, sedangkan data sekunder diperoleh dari kelurahan Cikaret dan Bagian Perekonomian Kota Bogor. Data dianalisis secara deskriptif dan inferensia (uji regresi linier berganda dan uji regresi logistik).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia suami berada pada fase dewasa madya dan usia istri berada pada fase dewasa muda, perseotase terbesar pendidikan suami dan istri adalah tamat SD. Persentase terbesar pekerjaan suami sebagai buruh dan pekerjaan istri sehagai ibu rumahtangga Cootoh termasuk dalam kategori ketuarga sedang dengan anggota keluarga 5-7 orang. Rata-rata pendapatan per kap/bl contoh adalah Rp 247.816. Sebagian besar cootoh membeli minyak goreng secara harian. Minyak goreng yang dibeli sebagian besar contoh adalah minyak curah dalam kemasan plastik. Contoh membeli minyak goreng di warung dan yang melakukan pembelian adalah istri.
Selain itu sebagian besar menggunakan minyak goreng setiap hari untuk memasak. Minyak goreng juga digunakan cootoh untuk memijat dan pelumas mesin jahit. Penggunaan rata-rata minyak goreng per hari adalah 49,05 gr/leap/hr. Perseotase terbesar cootoh menggunakan minyak goreng untuk dua kali memasak, kemudian minyak jelantah yang tidak terpakai Iagi dibuang ke saluran air/pekarangan. Persentase terbesar cootoh membuang minyak jelantah yang dimilikinya ke saluran air atau pekarangan. Hanya sebesar 22, 7 persen contoh yang ikutserta dalam program.
Tingkat pengetahuan contoh mengenai minyak goreng dan program pengumpulan minyak jelantah berbeda-beda. Sebagian besar contoh memiliki tingkat pengetahuan yang baik mengenai minyak goreng, namun memiliki tingkat pengetahuan yang kurang mengenai program pengumpulan minyak jelantah Sikap contoh terhadap progam termasuk dalam kategori netral.
Faktor internal yang berpengaruh terhadap jumlah pembelian dan penggunaan minyak goreng adalah jumlah anggota keluarga, pekerjaan istri, dan sikap. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap program pengumpulan minyak jelantah adalab jumlah anggota keluarga, pengetahuan program, dan sikap.
Saran dari penelitian ini adalah diperlukan adanya sosialisasi mengenai program pengumpulan minyak jelantah secara lebih efektif agar contoh memahami program dengan benar, sebaiknya ada sanksi dari Pemkot Bogor kepada pedagang yang menjual minyak jelantah kepada masyarakat, sebaiknya yang menjadi sasaran utama program adalah para produsen makanan.