Pengaruh tekanan ekonomi keluarga terhadap konflik perkawinan
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara karakteristik keluarga dengan tekanan ekonomi keluarga, mengetahui hubungan antara karakteristik responden dengan konflik perkawinan, mengetahui hubungan antara tekanan ekonomi keluarga dengan konflik perkawinan dan mengetahui pengaruh tekanan ekonomi keluarga terhadap konflik perkawinan.
Penelitian dilaksanakan di Bogor, pengumpulan data dari bulan Mei-Juni tahun 2003. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer yang dikumpulkan meliputi karakteristik keluarga (agama, besar keluarga, pendidikan suami, pekerjaan suami, pendapatan keluarga), karakteristik responden (umur, pendidikan, pekerjaan, riwayat perkawinan), tekanan ekonomi keluarga (kesulitan ekonomi dan tekanan ekonomi persepsi), dan konflik perkawinan. Sedangkan data sekunder yang dikumpulkan meliputi gambaran umum lokasi penelitian, jumlah siswa, dan alamat siswa.
Pengolahan dan analisis data dilakukan secara deskriptif dan statistik dengan menggunakan program komputer SPSS 10.1 dan Excel. Teknik skoring digunakan untuk variabel tekanan ekonomi keluarga dan konflik perkawinan, kemudian di kategorikan dengan menggunakan interval kelas. Variabel lain seperti tingkat pendapatan dan umur juga menggunakan interval kelas. Tekanan ekonomi keluarga diperoleh dari penggabungan kesulitan ekonomi dan tekanan ekonomi persepsi. masing-masing 50% dari skor yang diperoleh, kemudian dikategorikan menjadi tekanan ekonomi keluarga rendah, sedang dan tinggi.
Untuk mengetahui hubungan antara karakteristik keluarga dengan tekanan ekonomi keluarga, mengetahui hubungan antara karakteristik responden dengan konflik perkawinan, dan mengetahui hubungan antara tekanan ekonomi keluarga dengan konflik perkawinan digunakan uji korelasi Spearman. Untuk mengetahui pengaruh tekanan ekonomi keluarga terhadap konflik perkawinan dilakukan uji regresi.
Sebagian besar keluarga responden beragama Islam (98,3%). Besar keluarga berkisar antara 3-10 orang dengan rata-rata 5 orang dan persentasi terbesar (60,0%) jumlah anggota keluarga 56 orang. Jenjang pendidikan formal yang ditempuh suami sebagian besar lebih dari sembilan tahun (86,7%). Jenis pekerjaan suami terdiri dari pegawai negeri (43,3%), pegawai swasta (26,7%). Terdapat juga suami yang tidak bekerja sebanyak 3 orang (5%). Rata-rata pendapatan total keluarga responden Rp.2.170.263,00 dengan pendapatan antara Rp.280.000,- sampai Rp.10.000.000,- Pendapatan total keluarga responden memiliki persentasi terbesar pada kisaran pendapatan Rp. 280.000,- sampai Rp. 3.520.000,- sebanyak 52 orang (86,6%)