Analisis potensi produksi pangan berdasarkan pola pangan harapan (PPH) di kabupaten Tasikmalaya, propinsi Jawa Barat
View/ Open
Date
2003Author
Pebriani, Ulfah Ekawati
Baliwati, Yayuk Farida
Metadata
Show full item recordAbstract
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk menganalisis potensi produksi pangan wilayah berdasarkan pendekatan Pola Pangan Harapan. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk; (1) Mengetahui keragaan luas panen dan produksi pangan di Kabupaten Tasikmalaya selama periode 1993-2002; (2) Menganalisis pencapaian target penyediaan pangan berdasarkan PPH dengan produksi pangan aktual untuk tahun 2002 di Kabupaten Tasikmalaya; (3) Membandingkan proyeksi penyediaan pangan untuk konsumsi berdasarkan PPH dengan proyeksi produksi pangan untuk tahun 2005 di Kabuapten Tasikmalaya; dan (4) Menyusun alternatif strategi pengembangan penyediaan pangan Kabuapten Tasikmalaya.
Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Tasikmalaya, Propinsi Jawa Barat pada bulan April 2003. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data sekunder mengenai (1) Keadaan wilayah, mencakup kondisi geografis dan demografis, (2) Potensi produksi pangan, mencakup data luas panen dan data produksi dari tanaman padi dan palawija, tanaman boltikultura dan tanaman perkebunan selama 10 tahun terakhir. Data ini diperoleh dari Dinas Pertanian serta Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Tasikmalaya, dan (3) Data target penyediaan pangan dengan pendekatan PPH yang diperoleh dari data target konsumsi pangan yang telah dikonversi. Data ini diperoleh dari hasil penelitian sebelumnya.
Data potensi produksi pangan dianalisis berdasarkan tren produksi pangan lokal, tren luas panen dan tren produktivitas pangan lokal selama 10 tahun terakhir. Rata-rata perubahan luas panen dan produksi pertahun selama 10 tahun terakhir diasumsikan akan terulang pada 3 tahun yang akan datang. Untuk mengetahui target penyediaan pangan dengan pendekatan PPH tahun ke-t dilakukan dengan mengkonversikan data target konsumsi pangan, yakni dengan cara membandingkan kalori yang dibutuhkan untuk pangan yang tersedia dengan kalori yang dibutuhkan untuk pangan yang dikonsumsi kemudian dikalikan dengan target konsumsi pangan tahun ke-t. Target penyediaan pangan berdasarkan potensi produksi wilayah dan PPH, dianalisis dengan cara membandingkan antara keduanya, sehingga dapat diketahui berapa persen pencapaiannya. Pencapaian target penyediaan pangan dapat digolongkan dalam 4 kategori, yaitu: Kurang (<100% penyediaan), Cukup (100%- 200% penyediaan), Lebih (>200% penyediaan) dan Melimpah (>1000%) (Biro Perencanaan Deptan RI & PSKPG-IPB (1994-1995).
Laju luas panen padi selama 10 tahun terakhir menunjukkan penurunan sebesar -0,29% pertahun, namun untuk laju produksinya meningkat sebesar 2,79%. Meningkatnya laju produksi ini disebabkan karena laju produktivitasnya yang meningkat sebesar 1,59%. Laju luas panen ubi kayu dan ubi jalar mengalami penurunan, masing-masing sebesar -0,70% pertahun dan -0,75% pertahun. Namun penurunan laju luas panen ini tidak diikuti dengan laju penurunan produksi yang