Model Bisnis Penjual Daging Sapi di Pasar Tradisional DKI Jakarta
Abstract
Persaingan antara pasar tradisional dan pasar modern untuk komoditas
daging sapi sangat kompetitif di kota besar sepeti DKI Jakarta. Jumlah pasar
modern yang lebih banyak membuat konsumen pasar tradisional beralih ke pasar
modern. Langkah awal yang perlu dilakukan untuk mengembangkan pasar
tradisional adalah dengan memahami bagaimana bisnis di area ini bekerja.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui siapa konsumen daging sapi, bagaimana
usaha dilakukan dan evaluasi pendapatan penjual daging sapi di pasar tradisional.
Kanvas model bisnis dan rasio penerimaan/biaya dapat menjelaskan tujuan
penelitian tersebut. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Konsumen daging
sapi di pasar tradisional DKI Jakarta terbagi menjadi 3 klaster yaitu klaster keluarga,
klaster penyelenggara acara dan klaster restoran. Usaha menawarkan produk yang
dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pelanggan melalui bantuan
personal. Penjual mempunyai dua mitra utama yaitu Rumah Potong Hewan (RPH)
dan PD Pasar Jaya. Penerimaan diperoleh dari penjualan has dalam, has luar, daging
murni, iga, tetelan, dan tulang. Penjual memperoleh pendapatan atas biaya tunai
sebesar RP 214 047 dengan R/C atas biaya tunai 1.02. Sementara pendapatan atas
biaya total sebesar Rp 94 461 dengan R/C atas biaya total 1.01.
Collections
- UT - Agribusiness [4624]