Uji potensi wood vinegar sebagai pestisida nabati dan perangsang pertumbuhan pada tanaman jahe (Zingiber officinale Risc.) tipe putih besar yang dipanen muda
View/ Open
Date
2003Author
Sitorus, Kartika Yulyanton
Junaedi, Ahmad
Bermawie, Nurliani
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini dilakukan untuk menguji potensi wood vinegar terhadap pertumbuhan dan produksi jahe tipe putih besar yang ditanam pada lokasi yang telah terkontaminasi oleh bakteri Ralstonia solanacearum E.F. Smith. Percobaan dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Sukabumi pada bulan November 2002 sampai April 2003.
Bahan yang digunakan adalah bibit jahe tipe putih besar yang merupakan klon unggul lokal asal Sumedang. Wood vinegar yang digunakan antara lain wood vinegar akasia, tusam, dan bakau. Arang yang digunakan adalah arang akasia dan arang tusam
Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok dengan faktor tunggal. Perlakuan yang digunakan yaitu: Kontrol (tanpa perlakuan), Bakterisida 2 g/l, wood vinegar (WV) akasia dengan konsentrasi 1%, 3% dan 5%, WV tusam dengan konsentrasi 1%, 3% dan 5%, WV bakau dengan konsentrasi 1%, 3% dan 5%, kombinasi WV akasia dengan konsentrasi 3% dan arang akasia, kombinasi WV akasia, konsentrasi 5% dan arang akasia, kombinasi WV tusam dengan konsentrasi 3% dan arang akasia, kombinasi WV tusam dengan konsentrasi 5% dan arang akasia, kombinasi WV bakau dengan konsentrasi 3% dan arang akasia, kombinasi WV bakau dengan konsentrasi 5% dan arang akasia, kombinasi WV akasia dengan konsentrasi 3% dan arang tusam, kombinasi WV akasia dengan konsentrasi 5% dan arang tusam, kombinasi WV tusam dengan konsentrasi 3% dan arang tusam, kombinasi WV tusam dengan konsentrasi 5% dan arang tusam, kombinasi WV bakau dengan konsentrasi 3% dan arang tusam, kombinasi WV bakau dengan konsentrasi 5% dan arang tusam, ZPT (Atonik) 2%, dan Pupuk Daun (Gandasil D) 2 %. Dengan demikian terdapat 25 perlakuan, dengan dua ulangan, sehingga terdapat 50 unit percobaan. Tiap unit percobaan terdiri dari 64 tanaman.
Hasil percobaan menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh nyata terhadap peubah persentase tumbuh pada 9, 13 dan 17 MST. Perlakuan berpengaruh nyata terhadap peubah tinggi tanaman, panjang daun dan lingkar batang pada 9, 11, 13, 15 dan 17 MST. Pada peubah jumlah anakan, perlakuan tidak berpengaruh nyata pada 9, 11, 13, 15 dan 17 MST.