Hubungan antara Peran Pendamping dengan Efektivitas Program Keluarga Harapan (PKH) dalam Pemberdayaan Masyarakat Miskin
Abstract
Program Keluarga Harapan (PKH) di Desa Pangradin sudah berjalan 2.5 tahun yang melibatkan 140 rumah tangga sangat miskin (RTSM). Dalam pelaksanaan PKH, terdapat pendamping yang merupakan aktor penting dalam menyukseskan PKH. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara
peran pendamping dengan efektivitas PKH dalam pemberdayaan masyarakat miskin dan menganalisis hubungan antara karakteristik keluarga penerima PKH dengan efektivitas PKH dalam pemberdayaan masyarakat miskin. Metode penelitian menerapkan pendekatan kuantitatif dengan metode survei yang
didukung data kualitatif. Terdapat 60 RTSM sebagai responden yang dipilih menggunakan metode acak sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendampingan menentukan tingkat efektivitas PKH dalam pemberdayaan masyarakat miskin, namun karakteristik keluarga penerima PKH berhubungan tidak signifikan dengan efektivitas PKH. Karakteristik keluarga penerima PKH
yang memiliki tingkat efektivitas PKH tinggi adalah keluarga dengan jumlah anggota lebih dari 6 orang, keluarga utuh, tingkat pendidikan kepala keluarga tidak tamat Sekolah Dasar (SD), hampir tidak miskin, serta mendapatkan PKH, Bantuan Langsung Sementara Mandiri (BLSM), Beasiswa Siswa Miskin (BSM),
Beras Miskin (Raskin), Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), dan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).