Penggunaan herbisida parakuat dan metsulfuron metil pada gulma tanaman karet (hevea brasiliensis Muell. Arg.)
View/ Open
Date
2003Author
Agustine, Eviane
Lontoh, Adolf Pieter
Susanto, Slamet
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian berlangsung di PTPN VIII Cimulang, Bogor, pada bulan Juli sampai Oktober 2001. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan dosis parakuat dan metsulfuron metil yang paling efektif dalam mengendalikan gulma pada gawangan tanaman karet menghasilkan serta dosis campuran yang paling efektif dan efisien dari kedua herbisida tersebut.
Rancangan yang digunakan adalah rancangan faktorial dalam rancangan acak kelompok. Perlakuan terdiri dari dua faktor. Faktor pertama terdiri dari perlakuan tanpa parakuat (PO), parakuat 0.6 l/ha (P1), parakuat 1 l/ha (P2). Faktor kedua terdiri dari perlakuan tanpa metsulfuron metil (MO), metsulfuron metil 20 g/ha (M1), metsulfuron metil 24 g/ha (M2) dan metsulfuron metil 28 g/ha (M3). Dengan demikian terdapat 12 kombinasi perlakuan dan setiap kombinasi per- lakuan diulang sebanyak tiga kali, sehingga terdapat 36 satuan percobaan.
Lahan percobaan adalah lahan gawangan tanaman karet menghasilkan dengan penutupan gulma mencapai 100%. Gulma yang terdapat pada lahan per cobaan didominasi oleh tiga spesies rumput yaitu Ottochloa nodosa, Paspalum conjugatum, Ischaemum timorense, dan dua spesies gulma daun lebar yaitu Commelina benghalensis dan Borreria alata.
Pengamatan terhadap Persentase Penutupan Gulma (PPG) memperlihatkan bahwa perlakuan parakuat dosis 1 l/ha mengahsilkan PPG yang lebih rendah di- bandingkan kontrol dan dosis 0.6 l/ha. Pengaruh perlakuan metsulfuron metil nyata terhadap PPG pada 6 MSA. Dosis 20 g/ha, 24 g/ha dan 28 g/ha tidak mem- perlihatkan perbedaan PPG yang nyata. Pada 6 MSA interaksi kedua herbisida berpengaruh nyata terhadap PPG. Perbedaan dosis campuran tidak menghasilkan PPG yang berbeda nyata kecuali terhadap kontrol.