Inventarisasi Lalat Predator Coenosia humilis 1v1EIGEN (Diptera: Muscidae) pada Beberapa Pertanaman di Dataran Rendah
Abstract
Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam pemanfaatan serangga
predator adalah dengan konservasi di lapangan, clan dalam hal ini diperlukan
informasi awal dari berbagai aspek baik internal maupun ekstemal yang
mernpengaruhi siklus hidup serangga predator tersebut Salah satu aspek eksternal
adalah ketinggian wilayah (altitude). Beberapa hasil penelitian, dan pengamatan
di lapangan menuniukkan bahwa lalat predator C. humilis diteniukan pada
pertanaman di dataran tinggi. Sejauh ini belum ada informasi dan penelitian lebih
lanjut tentang keberadaan C. humilis pada pertanaman di dataran rendah.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keberadaan dan kelirnpahan
lalat predator C. humilis Meigen (Diptera: Muscidae), serta faktor lingkungan
yang mempengaruhinya, pada beberapa pertanaman di dataran rendah, sebagai
langkah awal pengembangan pengendalian hayati dengan serangga predator.
Penelitian dilaksanakan di daerah Cipanas, dan Bogor. Pengamatan C.
humilis dilakukan pada beberapa pertanaman dengan menggunakan dua metode,
yaitu dengan pemasangan perangkap kuning, dan pengamatan langsung. Laban
pertanaman yang digunakan adalah bawang daun, caisin, jagung, kacang panjang,
dan tumpang sari jagung, kacang panjang dan mentimun. Pada tiap petak lahan
dipasang 3 perangkap secara sistematis. C. humilis yang terperangkap dihitung
dan diidentifikasi di laboratorium. Pengamatan langsung dilakukan pada beberapa
individu tanaman dengan penarikan contoh secara diagonal. Imago C. humilis
yang teramati dihitung. Inventarisasi dengan dua metode tersebut dilakukan satu
minggu sekali, kemudian hasilnya dibandingkan.
Hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan dua metode yaitu
dengan pemasangan perangkap, dan pengamatan langsung rnenunjukkan bahwa
imago C. humilis belum berhasil ditemukan pada beberapa pertanaman di dataran
rendah di daerah Bogor. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh beberapa faktor
terutama ketinggian wilayah, dan iklim dengan suhu dan curah hujan yang tinggi,
sedangkan faktor lainnya adalah teknik budidaya dan penggunaan insektisida,
ketersediaan mangsa dan bahan organik yang rendah.
Hasil pengamatan di lapangan ditemukan beberapa lalat yang bentuk tubuh
imagonya hampir mirip dengan C. humilis antara Jain lalat rumah Musca
domestica, dan lalat Tachinidae. Lalat rumah adalah yang paling mirip dengan C.
humilis, karena berasal dari satu famili yang sarna, yaitu Muscidae. Perbedaan-perbedaan morfologi C. humilis dengan M domestica terlihat jelas di bawah
mikroskop, yaitu terdapat perbedaan pada bagian kepala, toraks, sayap dan
abdomen. Secara keseluruhan bentuk tubuh C. humilis lebih kekar dibandingkan
dengan M domestica.