Pengujian Filtrat Metabolit Bakteri Ekstrak Kompos secara in vitro untuk Pengendalian Colletotrichum capsici (Syd.) Butler & Bisby Penyebab Penyakit Antraknosa pada Cabai
View/ Open
Date
2005Author
Patriasari, Ayu Puspita
Soekarno, Bonny Poernomo Wahyu
Metadata
Show full item recordAbstract
Cabai merupakan salah satu komoditas hortikultura penting di fudonesia.
Buah cabai merupakan kebutuhan utama untuk keperluan rumah tangga,
kosmetik, dan industri tetapi sampai saat ini masih terdapat berbagai faktor
pembatas dalam produksi cabai di fudonesia, salah satunya adalah masalah
penyakit antraknosa terutama yang disebabkan oleh Colletotrichum capsici.
Penyakit ini dapat menyebabkan kehilangan basil hingga 50-100%. Pengendalian
penyakit antraknosa menggunakan ekstrak kompos dilaporkan dapat menekan
pertumbuhan koloni C. capsici hingga 83,6% dan perkecamb-ahan konidia 52,0%.
mikroorganisme diduga mengandung ekstrak kompos yang berperan dalam
penghambatan tersebut. Mikroorganisme dapat menghasilkan senyawa metabolit
yang bersifat anticendawan dan senyawa metabolit tersebut relatif stabil
dibandingkan dengan sel mikroorganisme hidup, sehingga lebih praktis untuk
diaplikasikan di lapangan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari hubungan
mikroorganisme dan metabolit sekundemya dalam kompos dengan keefektifan
ekstrak kompos dalam pengendalian C. capsici.
Sumber inokulum patogen berasal dari buah cabai bergejala di daerah
Bogor sedangkan filtrat metabolit bakteri diperoleh dari penyaringan senyawa
metabolit bakteri dari biakan bakteri pada medium cair. Perlakuan pengujian
menggunakan filtrat metabolit dengan konsentrasi 0,25%, 0,5%, 1 %, dan 2%.
Isolat bakteri uji yang digunakan berasal dari ekstrak kompos dengan empat
kombinasi dari starter (tanah hutan dan tanah ladang) dan nutrisi (kompos sampah
sayur dan kotoran ayam). Kerapatan populasi bakteri berkisar 6,30-7,76 cfu/ml
ekstrak kompos dan ideks keragaman balcteri berkisar antara 0,11-1,52. Diperoleh
7 dari 52 isolat bakteri hasil isolasi dari ekstrak kompos dengan menggunakan
· metode kultur ganda mempunyai potensi sebagai agens antagonis yang bersifat
antibiosis. Rata-rata penghambatan dari ketujuh bakteri berpotensi tersebut
berkisar antara 54,4%-64,4%. Pada pengujian daya hambat filtrat metabolit oleh
ketujuh bakteri berpotensi, Filtrat metabolit isolat bakteri B 124 pada konsentrasi
2% memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan koloni C. capsici yang
paling tinggi yaitu mencapai 43,62%.