Toksisitas Campuran Ekstrak Dysoxylum acutangulum Miq. dan Piper retrofi·actum Yahl. Terhadap Larva Spodoptera litura (F.) (Lepidoptera: Noctuidae) dan Nimfa Sycanus annulicornis Dohm (Hemiptera: Reduviidae)
View/ Open
Date
2005Author
Frensiska, Meriani
Prijono, Djoko
Ratna, Endang Sri
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini bertujuan mengetahui selektivitas dan sifat kerja campuran
ekstrak Dysoxylum acutangulum dan Piper retrofractum terhadap larva
Spodoptera litura dan nimfa Sycanus annulicornis. Aktivitas insektisida fraksi
klorofo1m ranting D. acutangulum, buah P. retrofractum, dan campurannya
terhadap larva S. litura diuji dengan metode kontak dan residu pada daun
sedangkan terhadap nimfa S. annulicornis diuji dengan metode kontak saja. Pada
semua pengujian, setiap ekstrak tunggal dan campurannya diuji pada enam taraf
konsentrasi yang diharapkan dapat mengakibatkan kematian serangga uji 10%-
95%. Pada pengujian dengan metode kontak terhadap larva S. litura dan predator
S. annulicornis, perbandingan ekstrak D. acutangulum dan P. retrofractup_dalam
campuran ialah 10: 1 yang didasarkan pada perbandingan LD95 kedua ekstrak
tersebut pada perlakuan terpisah. Pada pengujian dengan metode perlakuan pakan
terhadap larva S. litura, perbandingan konsentrasi kedua ekstrak tersebut ialah 1 : 1.
Untuk metode kontak, LD50 dan LD95 fraksi kloroform D. acutangulum terhadap
larva instar 3 S. litura masing-masing 8090 μg/g dan 77705 μgig, sedangkan
terhadap nimfa instar 2 S. annulicornis 25367 μg/g dan 112095 μgig. LDso dan
LD95 fraksi k.loroform P. retrofractum terhadap larva instar 3 S. litura masingmasing
217,51 μgig dan 872,45 μgig, sedangkan terhadap nimfa instar 2 S.
annulicornis 4363 μgig dan 16176 μgig. LD50 dan LD95 campuran kedua fraksi
tersebut terhadap larva instar 3 S. litura masing-masing 2169 μgig dan 20403
μgig, sedangkan terhadap nimfa instar 2 S. annulicornis 38076 μgig dan 315050
μgig. Campuran fraksi kloroform D. acutangulum dan P. retrofractum bersifat
antagonis terhadap larva instar 3 S. litura dan nimfa instar 2 S. annulicornis pada
LD5o dan LD95 _ Untuk metode residu pada daun, LC5o dan LC95 terhadap larva
instar 3 S. lilura masing-masing 0,42% dan 6,34% untuk fraksi kloroform D.
acutcmgulum, sedangkan untuk fraksi kloroform P. retrofractum masing-masing
0,44% dan 4,51 %, serta 0,53% dan 1,4 7% untuk campuran kedua ekstrak.
Campuran fraksi kloroform D. acutangulwn dan P. retrofractum bersifat
antagonis pada LC50 namun bersifat sinergis pada LC95 terhadap larva instar 3 S.
litura. Ekstrak D. aculangulum, P. retrofractum, dan campuran kedua ekstrak
tersebut bersifat selektif terhadap predator dengan nisbah selektivitas pada LD5o
dan LD95 masing-masing, 3.1 dan 1,4 untuk ekstrak D. acutangulum, 20,1 dan
18,5 untuk ekstrak P. retrof ractum, serta 17,5 dan 15,4 untuk campuran ekstrak.
Hasil penelitian ini secara keseluruhan menunjukkan bahwa ekstrak yang diuji
baik tunggal maupun campuran efektif terhadap hama sasaran S. litura dan cukup
aman terhadap predatornya S. annulicornis.