Dampak Samping Ekstrak Ranting Aglaia odorata Lour. dan Daun Dysoxylwn acutanxulum Miq. (Meliaceae) terhadap Mencit Putih Mus musrnlus L. Strain Albino
View/ Open
Date
2005Author
Wibowo, Mustolih Edi
Priyambodo, Swastiko
Prijono, Djoko
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini bertujuan mengetahui dampak sarnping insektisida botani
dari ckstrak ranting Aglaia odorata dan daun Dysoxylum acutangulum terhadap
mencit putih Afus musculus sebagai hewan bukan sasaran di laboratorium.
Ekstrak yang digunakan adalah fraksi klorofonn ranting A. odorata dan daun D.
acutangulum. Serbuk kedua jenis tumbuhan diekstrak dengan pelarut metanol
yang dilanjutkan dengan dua tahap partisi cair-cair untuk menghasilkan fraksi
kloroforrn.
Percobaan ini meliputi pengujian toksisitas ekstrak ranting A. odorata dan
daun D. acutangulum serta pengujian pengaruh kedua ekstrak tersebut terhadap
konsumsi pakan dan pertumbuhan bobot mencit pada mencit M. musculus.
Perlakuan ekstrak dilakukan dengan metode pencekokan dan konsentrasi ekstrak
uji ditentukan berdasarkan uji pendahuluan. Perlakuan peroral ekstrak A. odorata
5% mengakibatkan kematian mencit jantan dan betina masing-masing 60% dan
40% pada 7 hari setelah perlakuan (HSP), sedangkan perlakuan A. odorata 2 %
serta daun D. acutangulum 2% dan 5% tidak mengakibatkan kematian. Pada uji
konfirmasi, ehtrak A. odorata mengakibatkan kematian mencit jantan dan betina
rnasing-masing 20% pada 7 hari HSP. Perlakuan ekstrak A. odorata 2,5% serta
D. acutangulum 2,5% dan 5% secara umum tidak berpengaruh nyata terhadap
konsumsi pelet dan pertumbuhan bobot mencit selama 7 hari sejak perlakuan.
Ekstrak D. acutangulum 2,5% dan 5% tidak mengakibatkan kerusakan jaringan
liati, ginjal, dan usus mencit yang menunjukkan bahwa ekstrak tersebut relatif
aman untuk digunakan. Secara keseluruhan, hasil pengujian ini menunjukkan
bahwa ekstrak ranting A. odorala 5% bersifat agak beracun terhadap mencit,
sedangkan ekstrak daun D. acutangulum hingga konsentrasi 5% relatif aman.