Efektivitas Pengelolaan Kawasan Wisata Badan Usaha Milik Desa dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Date
2023-10Author
Ikhsan, Luthfi Ridhatul
Priatna, Wahyu Budi
Burhanuddin
Metadata
Show full item recordAbstract
Pembangunan di sektor desa ialah tindakan yang diambil pertama guna
memutar roda perekonomian di Indonesia. Salah satu inisiatif dari program
pembangunan pedesaan adalah dengan didirikannya Badan Usaha Milik Desa
(BUMDes). BUMDes berperan menjadi sebuah lembaga pada tingkat desa guna
mengelola aset alamiah desa dan mengoptimalkan penggunaan dana pembangunan.
BUMDes sendiri, di dalam menjalankan kegiatannya menggunakan modal yang
berasal dari desa seperti industri berbasis masyarakat, kegiatan pertanian, ekstraksi
pertambangan, perkebunan, perdagangan, pariwisata dan lainnya.
Kehadiran BUMDes diharapkan dapat menghasilkan transformasi yang
mengangkat standar hidup dan kesejahteraan masyarakat. Konsep kesejahteraan
masyarakat telah diuraikan melalui UU No. 11 Tahun 2009 dengan memiliki
pengertian bahwa kesejahteraan melibatkan pemenuhan kebutuhan material,
rohaniah, intelektual serta sosial dari warga negara agar dapat mencapai taraf hidup
yang pantas.
Kabupaten Gunungkidul tergolong sebagai salah satu daerah penyangga
dalam Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dianugerahi dengan kekayaan dan
potensi alam yang melimpah. Daerah ini turut andil dalam kontribusi ekonomi
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, terutama melalui sektor pariwisata dan
pemanfaatan sumber daya alam. Melalui penetapan UU No. 6 Tahun 2014 dan
beberapa Perda Kabupaten Gunungkidul, 144 desa tersebut mulai membentuk,
mengembangkan, dan mengelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Pembentukan, pengembangan, dan pengelolaan tersebut diperkuat melalui UU
Cipta Kerja sehingga BUMDes dapat menjadi badan usaha yang berbadan hukum
resmi dan dapat menjadi wadah guna menyerap angkatan kerja produktif yang
dimiliki oleh Kabupaten Gunungkidul.
Mendasar kepada latar belakang, tujuan penelitian ini adalah (1) menganalisis
efektivitas dari Badan Usaha Milik Desa yang telah mengelola unit usahanya. (2)
menganalisis kesejahteraan masyarakat desa yang terdampak dari beroperasinya
Badan Usaha Milik Desa. (3) menganalisis pengaruh yang terjadi antara efektivitas
Badan Usaha Milik Desa dengan kesejahteraan masyarakat desa.
Penilaian efektivitas BUMDes dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat menggunakan metode-metode secara berurutan. Tahap pertama
pendekatan kualitatif deskriptif digunakan untuk mengidentifikasi kebijakankebijakan yang dikeluarkan oleh Desa Nglanggeran, Desa Banyusoco dan Desa
Pulutan dalam mengatur BUMDes dan kesejahteraan masyarakat; mengidentifikasi
tujuan dari BUMDes; mengidentifikasi program-program atau unit usaha
BUMDes; mengidentifikasi sasaran dari program atau unit usaha yang beroperasi;
mengidentifikasi hasil dari program atau unit usaha BUMDes.
Tahap kedua, analisis efektivitas program Badan Usaha Milik Desa
menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan dibantu oleh tabel jumlah,
tabulasi silang, grafik atau diagram. Analisis program Badan Usaha Milik Desa menghasilkan pernyataan unit usaha BUMDes pengelolaan kawasan wisata
memiliki efektivitas yang tinggi. Efektivitas unit usaha BUMDes pengelolaan
kawasan wisata tergolong dalam kategori tinggi dapat dibuktikan melalui indikator
kebermanfaatan, indikator kesesuaian, indikator keberlanjutan, indikator
signifikansi tingkat pemberdayaan dan indikator besaran tingkat partisipasi
tergolong dalam kategori tinggi. Sementara itu, untuk indikator besaran dan luasan
akibat positif berada pada kategori sedang. Unit usaha BUMDes pengelolaan
kawasan wisata yang dibentuk oleh BUMDes sebagai sarana untuk memberikan
lapangan pekerjaan baru, mengoptimalkan potensi desa serta sebagai sarana
kepedulian sosial dan lingkungan disekitar wilayah desa sudah efektif dan sesuai
dengan kebutuhan dari masyarakat. Hal tersebut dibuktikan melalui unit usaha yang
berkolaborasi bersama desa dengan memberikan pelatihan, fasilitas umum, sarana
dan prasarana penunjang kegiatan pariwisata. Secara keseluruhan unit usaha ini
mampu untuk meningkatkan keahlian dan kemampuan dari anggota dan masyarakat
terdampak, selain itu juga unit usaha ini mampu untuk meningkatkan kreativitas,
status sosial, ekonomi dan lingkungan.
Tahap ketiga, analisis kesejahteraan masyarakat menggunakan pendekatan
kuantitatif deskriptif dengan dibantu oleh tabel jumlah, tabulasi silang, grafik atau
diagram. Selanjutnya untuk melihat adanya perubahan dari tingkat kesejahteraan
masyarakat maka data yang diperoleh akan dilakukan uji beda, apabila sebaran data
berdistribusi normal maka untuk uji beda dapat menggunakan Paired Sample t Test
namun apabila sebaran data tidak berdistribusi normal maka untuk uji beda
menggunakan Wilcoxon Signed-Rank Test. Analisis kesejahteraan masyarakat
menghasilkan pernyataan bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat tergolong dalam
kategori tinggi. Hal tersebut dikarenakan hampir keseluruhan dari responden telah
merasa memiliki hidup yang sejahtera serta telah dapat memenuhi kebutuhan hidup
sehari-hari.
Tahap keempat, analisis hubungan dan dampak efektivitas BUMDes dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat menggunakan pendekatan kuantitatif
deskriptif dengan dibantu oleh korelasi rank Spearman dan regresi. Analisis
hubungan dan dampak efektivitas BUMDes dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat menghasilkan pernyataan bahwa terdapat korelasi yang positif dan
signifikan antara efektivitas BUMDes dengan kesejahteraan masyarakat serta
terdapat 4 indikator efektivitas BUMDes yang berpengaruh secara signifikan
terhadap kesejahteraan masyarakat yaitu indikator sustainability, impact,
empowerment dan participation.
Collections
- MT - Economic and Management [2885]