Peranan Ruang Terbuka Hijau Dalam Purifikasi Sungai Ciliwung Segmen Cilebut Timur, Kabupaten Bogor
Abstract
Keberadaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di sempadan sungai dapat menjadikan penyangga bagi sungai terhadap masukan pencemar ke aliran sungai. Selain berupa penyangga, keberadaan RTH di sempadan sungai juga mengurangi keberadaan pemukiman di area penyangga sungai tersebut sehingga masukan pencemar ke aliran sungai dapat berkurang. Penelitian dilakukan melalui pengukuran fisik-kimia kualitas air, makrozoobenthos untuk menghitung indeks pencemaran di inlet dan outlet RTH.
Hasil analisis kualitas air Sungai Ciliwung segmen Cilebut Timur menunjukkan kondisi status kualitas air “sedang” berdasarkan Indeks Kualitas Air pada hulu, tengah dan hilir RTH. Berdasarkan indeks keanekaragaman makrozoobentos, pada segmen ini memiliki status kualitas air “tercemar sedang” pada hulu ruang terbuka hijau dan “tercemar ringan” pada tengah dan hilir RTH. Berdasarkan Indeks Biotik Hilsenhoff, pada hulu, tengah, dan hilir RTH memiliki status kualitas air “baik sekali” yang menunjukkan bahwa hanya terdapat sedikit pencemar organik.
Berdasarkan Indeks Kualitas Air, terdapat perubahan nilai dari 58.33 pada hulu menjadi 62.00 pada hilir RTH (selisih 3.67). Berdasarkan Indeks Keanekaragaman, terdapat perubahan nilai dari 1.342 pada hulu dan 1.809 pada hilir RTH (selisih 0.467) yang juga merubah status dari “tercemar sedang” menjadi tercemar ringan”. Berdasarkan Indeks Biotik Hilsenhoff, terdapat perubahan nilai dari 4.085 pada hulu menjadi 3.789 pada hilir RTH (selisih 0.296).