Pengaruh pupuk kandang dan pupuk fosfat pada latosol Darmaga terhadap serapan fosfat, pertumbuhan dan produksi jagung (Zea mays L.)
View/ Open
Date
1985Author
Kawulusan, Hasan
Koswara, Oetit
Hardjowigeno, Sarwono
Rumawas, Fred
Metadata
Show full item recordAbstract
Percobaan ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh pemberian pupuk kandang dan pupuk fosfat terhadap ketersediaan fosfat tanah, serapannya, pertumbuhan dan produksi jagung pada Latosol Darmaga.
Percobaan pot ini dilaksanakan di halaman rumah kaca dan laboratorium Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian IPB, Bogor sejak September 1983 sampai bulan Mei 1984.
Tanah yang digunakan adalah Latosol Darmaga, dengan tanaman jagung Hibrida IPB-1 sebagai tanaman uji.
Perlakuan terdiri dari lima takaran pupuk kandang sapi (0, 20, 40, 60 dan 80 ton/ha) dan lima takaran pupuk fosfat dalam bentuk H3PO4 (0,75, 150, 225 dan 300 ppm P) dikombinasikan secara Faktorial dalam Lingkungan Rancangan Acak Lengkap, yang diulang empat kali. Satu ulangan dari tiap perlakuan digunakan untuk kebutuhan analisis tanah dan tanaman selama percobaan. Sebagai perlakuan dasar digunakan Urea, KC1, Kieserit, Zn 50 Boraks dan Kapur. Tanah, pupuk kandang, fosfat dan perlakuan dasar, dicampur rata, lalu diinkubasikan tiga puluh
hari dalam keadaan kapasitas lapang, kemudian ditanami benih jagung.
Pemberian pupuk kandang maupun pupuk fosfat, meningkatkan P tersedia saat tanam, tetapi pengaruh pupuk kandang lebih tinggi dari pupuk fosfat. Ketersediaan P canderung menurun pada 20 hari setelah tanam (HST), lalu meningkat pada 60 HST
Pupuk kandang dan pupuk fosfat masing-masing meningkatkan serapan hara, N, P, K, Ca dan Mg oleh jagung, tetapi pengaruh pupuk kandang lebih tinggi dari pupuk fosfat. Kadar kelima unsur itu dalam daun tongkol jagung meningkat dengan meningkatnya takaran pupuk kandang yang diberikan, sedangkan peningkatan pupuk fosfat cenderung meningkatkan kadar P saja. Pemberian pupuk kandang dan pupuk fosfat nyata meningkat- kan pertumbuhan, komponen hasil dan produksi jagung. Pertumbuhan dan produksi tertinggi dicapai pada kombinasi 40 ton pupuk kandang/ha dengan 75 ppm P. Pada kombinasi tersebut, tinggi jagung saat panen, umur berbunga jantan, umur berbunga betina, umur panen tongkol dan berat tongkol jagung berturut-turut tiga setengah, enam persepuluh, lima persepuluh, tujuh persepuluh dan seratus sembilan puluh kali lipat dari tanpa perlakuan. Selanjutnya pada kombinasi itu diperoleh hasil 118 g jagung pipilan per pot, sedangkan tanpa perlakuan tidak
menghasilkan jagung pipilan,
Peningkatan pemberian takaran fosfat hingga 300 ppm P, baik tanpa pupuk kandang maupun dengan pupuk kandang hingga 80 ton/ha, menyebabkan peningkatan secara linier terhadap berat kering jerami bahagian atas tanah umur 20 HST dan berat pipilan. Sedangkan pengaruh peningkatan pemberian takaran pupuk kandang hingga 80 ton/ha, baik tanpa pupuk fosfat maupun dengan pupuk fosfat hingga 300 ppm P menyebabkan peningkatan secara kuadratik terhadap kedua komponen tersebut.
Collections
- MT - Agriculture [3693]