Identifikasi Karakteristik Pemilih Presiden 2004-2005 Serta Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya: Studi Kasus Kota Bogor
View/ Open
Date
2005Author
Rakhman, Syahrizal
Wijayanto, Hari
Sumertajaya, I Made
Metadata
Show full item recordAbstract
Pemilihan Umum secara langsung merupakan yang pertama kali dilaksanakan di Indonesia. Pada Pemilu kali ini, rakyat menjadi faktor yang cukup menentukan arah demokrasi di Indonesia, setidaknya untuk lima tahun kedepan. Data diperoleh dari hasil survei terhadap masyarakat kota Bogor selama tiga minggu pada bulan Juni 2004,. Dengan menggunakan metode penarikan contoh two stage clusters (metode gerombol dua tahap) didapat jumlah contoh sebanyak 205 responden yang tersebar pada 8 kelurahan yang berbeda sehingga diperoleh sampling error sebesar 9,21 %. Analisis korespondensi dilakukan untuk melihat keterkaitan antara karakteristik pemilih berdasarkan demografinya dengan calon presiden. Beberapa faktor Iain yang memiliki pengaruh terhadap keputusan pemilih dalam menentukan calon presiden, ditampilkan secara deskriptif untuk melihat karakteristiknya. Hasil analisis korespondensi peubah demografi, menunjukkan adanya asosiasi antara masingmasing calon presiden dengan usia dan tingkat pendidikan pemilih. Calon presiden Wiranto cenderung berasosiasi dengan usia >50 tahun dan tingkat pendidikan SD, begitupun halnya dengan Megawati cenderung berasosiasi dengan tingkat pendidikan :SSD. Calon Amien Rais memiliki kecenderungan berasosiasi dengan tingkat pendidikan perguruan tinggi (PT). Sedangkan presiden SBY memiliki kecenderungan asosiasi dengan usia :=:;25 tahun dan 26-50 tahun serta tingkat pendidikan menengah atau SMP/SMA. Calon presiden Hamzah Haz cenderung berasosiasi tingkat pendidikan menengah SMP/SMA walaupun dengan jumlah pemilih yang sedikit. Sedangkan yang memilih golput dan tidak jawab memiliki kecenderungan berasosiasi dengan usia >50 tahun dan tingkat pendidikan PT. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perilaku responden dalam menentukan pilihan calon presiden yaitu berdasarkan faktor ikatan emosional dengan sebuah organisasi keislaman, keaktifan dalam organisasi, intensitas mengikuti perkembangan pemilu presiden melalui media, pengaruh keluarga dalam ha! kesamaan memilih partai dan faktor calon presiden dan calon wakil presiden serta partai politik yang mencalonkannya.