Pengaruh pengelolaan tanaman dan pemakaian bahan organik terhadap erosi
View/ Open
Date
1985Author
H. M. Marwa
Arsjad Sitanala
Sinukaban, Naik
Manan, Syafii
Suwarjo
Metadata
Show full item recordAbstract
Konversi hutan lindung untuk pertanian, penanaman yang meluas ke daerah berlereng, cara bercocok tanam tanpa mengikuti kaidah konservasi tanah terutama pada usahatani tanaman semusim telah menyebabkan kerusakan tanah yang semakin meluas dan parah.
Dengan menerapkan tindakan-tindakan konservasi tanah proses kerusakan tanah tersebut dapat ditekan sekecil mungkin. Penggunaan sisa-sisa tanaman dan pupuk kandang sebagai mulsa merupakan salah satu teknik pengendalian erosi.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan cara penggunaan mulsa dan pupuk kandang yang efektif dalam usaha konservasi tanah, dan untuk mengetahui sejauh mana bahan organik dapat berperan dalam usaha konservasi tanah dalam pola tanam padi gogo kacang tanah.
Penelitian menggunakan sistim erosi petak kecil dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (Randomized Block Design). Block didasarkan atas kemiringan lereng (7, 9 dan 14 persen). Tiap blok terdiri atas 7 perlakuan.
Pengaruh perlakuan terhadap aliran permukaan dan serta terhadap konsentrasi unsur hara dalam Pengaruh kemiringan erosi sedimen dianalisis dengan uji kontras. lereng terhadap aliran permukaan dan erosi dianalisis dengan uji BNT (Least Significant Difference).
Hubungan sifat-sifat hujan dengan erosi dan aliran permukaan ditetapkan dengan persamaan regresi dan uji korelasi.
Mulsa jerami menekan jumlah aliran permukaan, dari 3 3 2954.5 m/ha pada tanpa perlakuan menjadi 1331.6 m³/ha atau hanya 6.0 persen dari curah hujan. Erosi yang ter- jadi pada pemakaian jerami sebagai mulsa sebesar 14.84 ton/ha, pada tanpa perlakuan 66.96 ton/ha. Mulsa jerami menekan erosi menjadi sebesar 77.8 persen dari tanpa per- lakuan. ...
Collections
- MT - Agriculture [3787]