Kajian Pembelian Dan Pengendalian Persediaan Bahan Baku Produksi Susu Olahan: Studi Kasus di PT Fajar Taurus, Jakarta
Abstract
Agroindustri produk susu olahan Indonesia merupakan agroindustri yang
dikembangkan. Hal ini disebabkan karena pertumbuhan konsumsi dikalangan
masyarakat yang semakin membaik. Perkembangan konsumsi susu yang mengalami
peningkatan sebesar 26,23 % pada tahun 2000. Pangsa pasar industri pengolahan susu
di Indonesia dalam S tahun terakhir ini masih dikuasai oleh PT. Friesche Vlag lalu
diikuti oleh PT. NESTLE. PT. Fajar Taurus sebagai salah satu perusahaan yang
bergerak dalam industri pengolahan susu yaitu susu pasteurisasi, yoghurt, dan kefir
dituntut untuk berefisiensi dalam mengelola usahanya. Salah satu sumber daya yang
dimanfaatkan secara optimal adalah bahan baku. Pemanfaatan bahan baku secara
optimal adalah berkaitan dengan pembelian dan pengadaan bahan baku agar tidak
terjadi kelebihan maupun kekurangan. Pengadaan bahan · baku berlebihan akan
menagkibatkan tingginya biaya persediaan sedangkan jika terlalu rendah akan
mengakibatkan kontuinitas produksi terganggu.
Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Mempelajari kebijakan pembelian dan
persediaan bahan baku gula pasir dan skim milk powder yang dilakukan oleh
perusahaan (2) Menganalisis model pengendalian persediaan yang dapat diterapkan
oleh perusahaan (3) Merekomendasikan aJtematif kebijakan pengendalian persediaan
bahan baku yang dapat dipilih perusahaan
Penelitian ini dilaksanakan di PT. Fajar Taurus yang berlokasi di Jalan raya
Bogor No. 40 Cijantung, Jakarta Timur. Penelitian ini dilakukan pada bulan
November sampai dengan Desember 2002. Data yang dikumpulkan dalam penelitian
ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui pengamatan
langsung dan melalui wawancara dengan para karyawan perusahaan, sedangkan data
sekunder diperoleh melalui data-data yang dimiliki oleh perusahaan dan literaturliteratur
yang berkaitan dengan analisis pembelian dan pengadaan bahan baku.
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan komputer program ABQM for
window dan menggunakan kalkulator. Model yang digunakan dalam penelitian ini
adalah model pengendalian bahan balcu yang termasuk Material Requirement
Planning (MRP) dengan teknik lot for lot, teknik EOQ dan teknik PPB. Telnik lot for
Jot adalah memesan tepat sebesar yang dibutuhkan tanpa persediaan pengaman dan
antisipasi lebih lanjut. Teknik EOQ digunakan seperti pada teknik EOQ untuk
barang-barang bebas yaitu dengan mencari nilai kuantitas optimal dengan teknik
EOQ kemudian dimasukkan ke dalam format MRP, sedangkan teknik PPB
merupakan pendekatan yang lebih dinamis unntuk menyeimbangkan biaya
pemesanan. Persediaan bahan baku yang dianalisis adalah bahan baku gula pasir dan
skim milk powder. Penentuan persediaan bahan baku tersebut diperoleh dari bagian
gudang dan bagian pembelian. Biaya-biaya yang dianalasis dalam penelitian adalah biaya pemesanan dan biaya penyimpanan bahan baku. Biaya pemesanan meliputi
biaya administrasi pesanan, biaya telepon , dan biaya transfer antar bank. Biaya
penyimpanan meliputi opportunity cost dan biaya penyusutan.
Pada saat ini PT. Fajar Taurus memproduksi susu pasteurisasi tawar, susu
pasteurisasi manis, susu pasteurisasi strawberry, susu pasteurisasi coklat, yoghurt
strawberry, yoghurt vanilla, yoghurt raspberry, yoghurt blueberry, kefir mangga, kefir
melon dan kefir lychee. Pemasaran produk yang dilakukan oleh PT. Fajar Taurus
adalah terutama ditujukan pada instansi seperti perkantoran, perbotelan, perumahan,
dan sekolah.
Bahan baku utama yang digunakan oleh PT. Fajar Taurus adalah susu segar
yang dipasok dari peternakan sendiri yaitu Taurus Dairy Farm , gu]a pasir dipasok
. oleh pn, Surya Guna Mandiri, Jakarta sedangkan skim milk powder dipasok oleh
Pr Pulau Jaya Mandiri, Jakarta. Pembelian bahan baku dilakukan dengan melihat
data-data produksi sebelumnya dimana prosedur pembelian bahan baku climulai dari
permintaan bagian gudang yang melapor ke manajer produksi. Manajer produksi
membuat PR yang disampaikan ke bagian pembelian. PR tersebut disampaikan ke
bagian keuangan jika disetujui, bagian pembelian akan menghubungi pemasok dan
dibuat PO beserta copynya untuk disampaikan kepada pemasok lalu dilakukan
negosiasi tentang waktu pengiriman barang.