Kemampuan Reproduksi Libnotes Immaculipennis Senior-White (Diptera: Limoniidae Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus)
Abstract
Pengembangan budidaya jamur tiram mempunyai prospek yang baik.
Peluang pemasarannya di Indonesia sangat baik dan berpotensi mendatangkan
sumber devisa negara. Namun berbagai kendala tidak luput dalam usaha
pembudidayaannya. Kendala yang cukup serius di kalangan petani adalah adanya
serangan hama yang secara langsung maupun tidak dapat merusak bagian jamur
yang dikonsumsi tersebut sehingga pada akhirnya berpengaruh pada pendapatan
petani jamur tiram dengan berkurangnya produksi.
Populasi hama L. immaculipennis di lapang ditentukan dengan
kemampuannya dalam reproduksi sehingga penelitian akan kemampuan bertelur
maupun perilaku yang mendukung proses peneluran diperlukan untuk mengetahui
strategi pengendalian yang tepat. Pengamatan kemampuan reproduksi serangga
L. immaculipennis diiakukan bersamaan dengan pengamatan aspek biologi
lainnya yang mendukung proses pen eluran seperti masa praoviposisi, masa
peneluran, keperidian, persentase penetasan telur, nisbah kelamin dan perilaku
kopulasi serta perilaku peneluran.
Pengamatan dilakukan di laboratorium pada imago yang baru keluar dari
pupa di dalam wa dah plastik dengan potongan jamur tiram putih dan kapas yang
telah diserapkan dengan madu I 0%. Kelembaban relatif kurungan dijaga pada
batas minimum 70% dengan cara menyemprotkan air di dalam dan sekeliling
kurungan.
Larva serangga L. immaculipennis dapat menyerang jamur tiram baik
tubuh buah maupun media tumbuh jamur tiram (bag-log) sehingga menurunkan
kualitas maupun kuantitas jamur tiram yang dihasilkan. L. immaculipennis
mempunyai rata.rata masa praoviposisi 3,45 hari, masa peneluran rata•rata 2,40
hari, lama hidup imago jantan lebih panjang (9,JO hari) dari imago betina (5,85
hari), ratawrata te lur yang diletakkan per imago betina adalah 91, 10 butir telur
dengan ratawrata persentase penetasan 86,27% dan nisbah kelamin imago jantan
dan betina adalah l : 1,90. Pada saat kopulasi imago jantan menjepitkan kedua
bagian gonokosit yang terdapat pada ujung abdomen ke bagian ovipositor betina
dengan posisi jantan di bdakang betina. Imago meletakkan telur pad a per mukaan
atas dan permukaan bawah (lamela) jamur. Selain itu imago betina juga dapat
menusukkan ovipositornya ke dalam jaringan tubuh buah jamur.