Tingkat kerusakan ekonomi pengisap polong, riptortus linearis fabricius (hemiptera:alydidae) pada tanaman kedelai orba
View/ Open
Date
1985Author
Tengkano, Wedanimbi
Sosromarsono, Soemartono
Wardoyo, Sidarto
Barizi
Metadata
Show full item recordAbstract
R. linearis tercatat sebagai hama penting pada pertanaman kedelai di Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara. Baik imago maupun nimfa R. linearis merusak biji kedelai dengan cara menusuk kulit polong dan biji kemudian mengisap cairan. biji. Serangannya menyebabkan turunnya kuantitas dan kualitas hasil panen kedelai.
Tanaman kedelai Orba sangat rentan terhadap serangan. pengisap polong, R. linearis. Imago mulai terdapat di pertanaman kedelai pada umur 37 hari setelah tanam untuk meletakkan telur. Selain itu imago mulai merusak polong dan biji yang baru terbentuk. panen. Serangan terus berlangsung sampai saat Serangan pada fase pengisian biji akan menyebabkan pengurangan hasil yang lebih besar dibandingkan dengan gangguan pada fase pertumbuhan lainnya.
Petani umumnya menekan serangan R. linearis dan serangga hama penting yang lain dengan cara kimiawi. Karena penggunaan pestisida dapat menyebabkan dampak negatif terhadap lingkungan hidup maka dalam konsep pengendalian hama terpadu, penggunaan insektisida hanya dibenarkan apabila populasi hama mencapai tingkat kerusakan ekonomi. Tingkat kerusakan
ekonomi tercapai apabila nilai hasil yang hilang karena kerusakan oleh hama, telah sama dengan biaya pengendalian.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menetapkan ting- kat kerusakan ekonomi pada kedelai Orba oleh serangan R. Linearis. Cara menetapkannya melalui pengaruh padat populasi R. linearis dan penggunaan insektisida monokrotofos terhadap intensitas serangan, pertumbuhan tanaman dan hasil panen.
Penelitian dilaksanakan di halaman kantor Kelompok Peneliti Hama dan Penyakit, Balai Penelitian Tanaman Pangan Bogor dari Agustus 1981 sampai Desember 1983.
Serangga R. linearis dikumpulkan dari pertanaman kedelai di Kabupaten Tegal dan Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, kemudian dibiakkan di laboratorium. Imago berumur lima hari digunakan untuk inokulasi.
Collections
- MT - Agriculture [3689]