Analisis perilaku konsumen teh bubuk kemasan dan implikasinya terhadap strategi pemasaran di PT. Gunung Slamat, Slawi: studi kasus kota Tegal, Jawa Tengah
Abstract
Teh dalam komoditi pertanian Indonesia digolongkan ke dalam tanaman erkebunan berumur panjang seperti tanaman karet, kelapa sawit, kopi, dan kakao. Produksi teh Indonesia dibandingkan dengan negara lain menempati urutan ke-5 etelah India, China, Kenya dan Srilanka yaitu sebesar 156.8 ribu ton pada akhir Cahun 2001 (Statistik Perkebunan Indonesia, 2001). Tegal merupakan kota dengan ciri khasnya minuman teh poci yang banyak dijual di warung-warung makan sepanjang jalan kota itu. Minum teh (Camelia sinensis), khususnya dari poci, bukan lagi sekadar kebiasaan bagi masyarakat Tegal, akan tetapi sudah menjadi tradisi. Khusus untuk pabrik pengolahan teh yang memproduksi beberapa merek teh, terdapat PT. Gunung Slamat yang produknya antara lain Teh Sosro dan Teh Poci. Selain itu ada pula PT. Tunggul Naga yang memproduksi Teh Dua Tang dan Teh Tjatoet dan CV. Limas Jaya yang memproduksi Teh Go Pek, Perusahaan Teh Cap Dua Burung yang memproduksi Teh Tong Tji sehingga terjadi persaingan yang ketat baik industri pengolahan teh dengan skala usaha besar maupun kecil. Di sisi lain, konsumen teh di Kota Tegal cenderung memiliki loyalitas yang tinggi pada produk teh kemasan yang berasal dari kota sendiri dikarenakan memiliki citarasa yang khas. Berdasarkan latar belakang tersebut, tujuan penelitian ini adalah: (1) mengkaji strategi pemasaran PT Gunung Slamat untuk produk Teh cap Poci, (2) menganalisis perilaku konsumen rumah tangga di Kota Tegal terhadap produk teh bubuk kemasan dan faktor-faktor yang mempengaruhi proses keputusan pembelian, (3) menganalisis atribut-atribut yang menjadi keunggulan produk teh bubuk kemasan dan mengetahui penilaian terhadap merek dan atribut produk yang diteliti, (4) merekomendasikan alternatif segi pemasaran PT. Gunung Slamat untuk produk Teh cap Poci.
Tempat penelitian dibagi menjadi dua macam, yaitu tempat pembelian berupa Hermarket dan toko serta di PT. Gunung Slamat, Slawi. Pengumpulan data
lakukan pada bulan Maret-April 2003. Data yang dipergunakan berupa data primer dan sekunder. Data primer berupa kuesioner untuk responden dan wawancara dengan nanajer pemasaran PT. Gunung Slamat. Data sekunder berupa data-data dan literatur yang berkaitan dengan penelitian. Teknik penarikan sampel dilakukan dengan metode ester dan accidental sampling. Responden berjumlah 60 orang yang tersebar di setiap kecamatan. penentuan responden adalah orang yang sedang membeli teh bubuk kemasan di tempat pembelian. Metode analisis data menggunakan Analisis Komponen Utama dan analisis multiatribut Fishbein.
PT.Gunung Slamat memproduksi teh bubuk kering dengan bermacam-macam merek yaitu Teh Cap Botol, Teh Poci, Teh Terompet, Teh Sepatu, Teh Berko, Teh Sadel, dan Teh Sosro. Jenis teh botol diproduksi dengan nama Teh Botol Sosro dan jenis teh celup dengan merek Teh Celup Sosro dan Teh Celup Cap Poci. Strategi pemasaran perusahaan khususnya untuk produk Teh Cap Poci meliputi bauran pemasaran (produk, distribusi, promosi dan harga) dan konsep pemasaran (segmentation, targeting dan positioning). Ada lima jenis produk Teh Poci, yaitu Kuning, Biru, Merah, Coklat, Hijau yang dikemas dalam dua ukuran kemasan, yaitu kemasan lusinan dan kemasan Thailand berat 40 gram. Semua produknya telah mendapat Sertifikat Halal dari LP-POM MUI. Teh Poci telah mendapat sertifikat halal no.0000.990699 beserta dengan merek lainnya. Distribusi dilakukan secara langsung ke toko-toko, supermarket, pasar.. Promosi dilakukan melalui media adalah iklan di radio dan spanduk atau papan iklan di supermarket, rumah makan dan di jalan Promosi secara langsung adalah pemberian sampel secara gratis saat peluncuran produk baru dan pemberian free drink. Sebagai sponsor utama dalam acara-acara tertentu. Harga Teh Poci lebih murah dibandingkan dengan merek lain yang menjadi saingan utama. Konsep pemasaran yang berupa segmentation adalah Teh Poci dikemas dalam lima jenis kemasan yang berbeda. Perbedaan kemasan juga mencirikan perbedaan kualitas teh. Teh cap Poci kuning (superior) ditujukan untuk kalangan menegah atas. Teh cap Poci biru ditujukan untuk kalangan menengah dan Thcap Poci coklat, merah dan hijau ditujukan untuk kalangan menengah bawah....