Karakterisasi ekstrak asal Streptomyces sp. IPBCC.B.15.1539 yang berfungsi sebagai inhibitor alfa-glukosidase
View/ Open
Date
2016Author
Triastuti, Kiki
Lestari, Yulin
Heryanto, Rudi
Metadata
Show full item recordAbstract
Penderita diabetes melitus (DM) di Indonesia pada tahun 2013 diperkirakan
mencapai 6.9% atau sekitar 12 juta jiwa. Lebih dari 95% penderita diabetes
merupakan penderita DM tipe 2 dan salah satu metode pengobatannya adalah
dengan cara menghambat aktivitas enzim α-glukosidase. Streptomyces sp.
IPBCC.B.15.1539 asal brotowali merupakan isolat yang menghasilkan inhibitor
α-glukosidase. Besarnya potensi Streptomyces sp. IPBCC.B.15.1539 dalam
menghasilkan senyawa inhibitor α-glukosidase, menjadikan karakterisasi ekstrak
asal Streptomyces sp. IPBCC.B.15.1539 dinilai penting. Tujuan penelitian ini
adalah mengkaji karakter ekstrak Streptomyces sp. IPBCC.B.15.1539 dengan
metode kromatografi lapis tipis (KLT), mengukur nilai penghambatan terhadap
enzim α-glukosidase (IC50) secara in vitro, dan nilai LC50 menggunakan metode
brine shrimp letality test (BSLT). Streptomyces sp. IPBCC.B.15.1539 yang
ditumbuhkan pada media ISP-2 selama 10 hari pada suhu 20-25 oC dengan
kecepatan 100 rpm menghasilkan biomassa sebesar 2.22 ± 0.03 mg mL-1 dan
menghasilkan 28.38% ekstrak etil asetat. Ekstrak ini mengandung 7 komponen
utama penyusun ekstrak yang diduga mengandung kelompok senyawa flavonoid
dan antosianidin. Ekstrak etil asetat Streptomyces sp. IPBCC.B.15.1539 memiliki
nilai IC50 terhadap enzim α-glukosidase sebesar 145.51 μg mL-1 dan nilai LC50
terhadap larva Artemia salina sebesar 517.23 μg mL-1. Nilai LC50 ini dinyatakan
toksik terhadap larva A. salina. Karakter ekstrak IPBCC.B.15.1539 tersebut dapat
menjadi dasar identifikasi senyawa aktif inhibitor α-glukosidase.
Collections
- UT - Biology [2151]