Studi nilai anak, jumlah anak yang diinginkan, dan keikutsertaan keluarga dalam program KB di desa Bojongrangkas, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor
Abstract
Pengendalian pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi dilakukan melalui
program Keluarga Berencana (KB). Keberhasilan program KB tidak lepas dari
partisipasi keluarga dalam menentukan jumlah anak dalam keluarga. Tujuan
umum penelitian ini adalah mengkaji nilai anak, jumlah anak yang diinginkan dan
keikutsertaan keluarga dalam program KB di Desa Bojongrangkas, Kecamatan
Ciampea, Kabupaten Bogor. Tujuan khusus penelitian ini adalah (1) Menganalisis
hubungan antara karakteristik ibu (usia ibu, pendidikan ibu, dan status pekerjaan
ibu) dan karakteristik keluarga (pendapatan per kapita keluarga dan jumlah anak
lahir hidup) dengan nilai anak (value of children), (2) Menganalisis pengaruh
faktor usia ibu, pendidikan ibu, status pekerjaan ibu, pendidikan suami,
pendapatan per kapita keluarga, besar keluarga, dan nilai anak terhadap jumlah
anak yang diinginkan orangtua (demand for children), dan (3) Menganalisis
pengaruh faktor usia ibu, pendidikan ibu, usia menikah pertama ibu, status
pekerjaan ibu, pendidikan kepala keluarga, besar keluarga, pendapatan per kapita
keluarga, selisih jumlah anak lahir hidup dengan jumlah anak yang diinginkan
terhadap keikutsertaan keluarga dalam program KB.
Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional Study. Contoh
penelitian adalah keluarga pasangan usia subur (usia istri antara 15-49 tahun dan
masih menstruasi) dan minimal memiliki satu anak. Contoh sebanyak 60 dipilih
secara random sampling terdiri dari 30 akseptor KB dan 30 non-akseptor KB.
Jenis data yang diambil adalah data primer (karakteristik individu, karakteristik
keluarga, nilai anak, jumlah anak yang diinginkan dan keikutsertaan keluarga
dalam program KB) dan data sekunder (keadaan geografi, demografi desa,
akseptor KB dan non-KB). Data diolah dengan menggunakan Microsoft excell
2007 dan SPSS 13.0 for Windows kemudian dianalisis secara deskriptif dan
statistika inferensia (uji chi square, regresi linier berganda, dan regresi logistik).
Pada karakteristik individu, hampir dua per tiga ibu contoh non-akseptor
KB (63.3%) berkategori dewasa awal (18-40 tahun) dengan rata-rata usia 36.03
tahun, sedangkan sebagian besar ibu contoh akseptor KB (83.3%) berkategori
dewasa awal dengan rata-rata usia 34.07 tahun. Pendidikan yang dicapai oleh
empat per lima ibu contoh (80%) non-akseptor KB yaitu hingga jenjang
pendidikan SD dengan rata-rata lama pendidikan 5.62 tahun, sedangkan
pendidikan yang dicapai oleh tiga per lima (60%) ibu contoh non-akseptor KB
yaitu hingga jenjang pendidikan SD dengan rata-rata lama pendidikan 6.03 tahun.
Status pekerjaan pada mayoritas ibu contoh yaitu tidak bekerja (73.3%
non-akseptor KB dan 76.7% akseptor KB). Adapun usia menikah pertama ibu
contoh non-akseptor KB lebih dominan (93.3%) dilakukan pada usia dibawah 21
tahun dengan rata-rata usia menikah 17.23 tahun. Sedangkan ibu contoh akseptor
KB lebih dominan (76.7%) dilakukan pada usia dibawah 21 tahun dengan ratarata
usia menikah 18.73 tahun.