Potensi Biji Pinang (Areca catechu) dan Mengkudu (Morinda citrifolia) Sebagai Antiskabies Pada Kelinci yang Terinfeksi Sarcoptes scabiei
Date
2023Author
Muliawan, Imam
Wientarsih, Ietje
Widhyari, Sus Derthi
Purwono, Rini Madyastuti
Metadata
Show full item recordAbstract
Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh tungau Sarcoptes
scabiei dan hidup di jaringan kulit. Kelinci merupakan salah satu hewan yang sering
terinfeksi skabies. Penelitian ini bertujuan untuk melihat potensi yang dimiliki oleh
biji pinang dan mengkudu sebagai antiskabies pada kelinci yang terinfeksi skabies.
Penelitian ini menggunakan dua puluh empat ekor kelinci yang terbagi menjadi
empat kelompok yakni kontrol negatif, kontrol positif, krim biji pinang 5%, dan
krim mengkudu 5%. Setiap kelompok terdiri dari enam ekor kelinci. Hewan
percobaan diberikan olesan krim setiap hari sebanyak dua kali pagi dan sore hari.
Persembuhan luka diamati pada hari ke-0, 5, 10, 15 lalu diberi nilai skoring. Hari
ke-0 dan hari ke-15 dilakukan skin scraping lalu dilakukan pemeriksaan
mikroskopis untuk konfirmasi jumlah tungau Sarcoptes scabiei pada kelinci yang
terinfeksi skabies. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan keropeng pada kelinci
yang terinfeksi skabies setelah diberi krim biji pinang dan krim mengkudu
menunjukkan persempitan atau penutupan luka dan pengurangan jumlah tungau
Sarcoptes scabiei pada pemeriksaan mikroskopis. Berdasarkan analisis dengan
metode molecular docking, senyawa aktif dari biji pinang dan mengkudu memiliki
potensi untuk pengobatan skabies. Senyawa aktif didalam ekstrak biji pinang dan
mengkudu yang diduga menunjukan antiskabies adalah arecoline (-5.68 kkal/mol)
dan anthraquinone (7.39 kkal/mol). Hasil ini menggambarkan biji pinang dan
mengkudu memiliki potensi dan dapat digunakan sebagai pengobatan alternatif
untuk kasus skabies. Scabies is a skin disease caused by the Sarcoptes scabiei mite and lives in
skin tissue. Rabbits are one of the animals that are often infected with scabies. This
research aims to see the potential of areca nut and noni seeds as anti-scabies in
rabbits infected with scabies. This study used twenty-four rabbits which were
divided into four groups, namely negative control, positive control, 5% areca nut
cream, and 5% noni cream. Each group consists of six rabbits. Experimental
animals were given cream every day twice in the morning and evening. Wound
healing was observed on days 0, 5, 10, 15 and then scored. On days 0 and 15, skin
scraping was carried out and then a microscopic examination was carried out to
confirm the number of Sarcoptes scabiei mites in rabbits infected with scabies. The
results of this study showed that scabs on rabbits infected with scabies after being
given betel nut cream and noni cream showed narrowing or closure of the wound
and a reduction in the number of Sarcoptes scabiei mites on microscopic
examination. Based on analysis using the molecular docking method, active
compounds from areca nut and noni seeds have the potential to treat scabies. The
active compounds in areca nut and noni seed extracts which are thought to exhibit
antiscabies are arecoline (-5.68 kcal/mol) and anthraquinone (7.39 kcal/mol).
These results illustrate that areca nut and noni seeds have potential and can be used
as an alternative treatment for scabies cases.
Collections
- MT - Veterinary Science [900]