Pertumbuhan dan Produksi Benih Umbi G1 Kentang (Solanum tuberosum L.) Kultivar IPB CP3 dan Jala Ipam di Dataran Menengah
Abstract
Produksi kentang di Indonesia terutama kentang industri masih terbilang
cukup rendah dibandingkan negara maju. Rendahnya produksi kentang di Indonesia
terkait dengan keterbatasan lahan untuk produksi umbi dan keterbatasan jumlah
benih yang berkualitas. Suatu cara untuk meningkatkan ketersediaan benih adalah
melibatkan pemanfaatan area di dataran menengah dan pengembangan kultivar
baru yang memiliki kemampuan beradaptasi dengan lingkungan di dataran tersebut.
Penelitian ini bertujuan memproduksi benih umbi G1 kentang kultivar IPB CP3 dan
kultivar Jala Ipam di dalam rumah kasa di dataran menengah. Penelitian dilakukan
dengan Rancangan Acak Lengkap dengan satu faktor perlakuan dan tiga ulangan.
Setiap ulangan terdiri atas 20 tanaman. Faktor perlakuan adalah kultivar kentang
yaitu IPB CP3 dan Jala Ipam. Pengamatan dilaksanakan terhadap pertumbuhan
tanaman yang meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah buku. Produksi
meliputi jumlah dan bobot umbi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa IPB CP3
dan Jala Ipam yang ditanam dari umbi G0 di dalam rumah kasa pada dataran
menengah dapat menghasilkan umbi G1. Pertumbuhan IPB CP3 lebih baik daripada
Jala Ipam dilihat dari tinggi tanaman dan jumlah daun. Namun, produksi IPB CP3
yaitu jumlah umbi dan bobot umbi per tanaman lebih rendah dibandingkan Jala
Ipam.
Collections
- UT - Biology [2148]