Analisis Pengaruh Cekaman Air dan Suhu terhadap Produktivitas Kopi dan Kakao
View/ Open
Date
2017Author
Gunawan, Dendy
Boer, Rizaldi
Heryansyah, Arien
Metadata
Show full item recordAbstract
Indonesia berpotensi menjadi produsen kopi dan kakao terbesar di dunia.
Kabupaten Tana Toraja merupakan salah satu pusat produksi kopi dan kakao yang
berada di wilayah bagian timur Indonesia. Produksi kopi dan kakao di kabupaten
ini mengalami peningkatan, namun demikian keragamannya antar tahun cukup
tinggi. Diperkirakan kecenderungan perubahan produksi ini dipengaruhi oleh
adanya perubahan teknologi dan perkembangan luas tanam serta kondisi iklim antar
tahun. Kondisi yang diperkirakan berpengaruh besar terhadap produksi di
kabupaten ini ialah tingkat cekaman air dan suhu. Penelitian ini bertujuan
menyusun model yang dapat digunakan untuk menduga besar pengaruh cekaman
air dan suhu terhadap keragaman produksi kopi dan kakao di Tana Toraja. Pengaruh
perubahan luas tanam terhadap peningkatan produksi dihilangkan dengan
mengonversi data produksi menjadi data produktivitas, sedangkan pengaruh
teknologi dihilangkan dengan menggunakan tiga pendekatan yaitu first difference,
moving average, dan polynomial, yang sering disebut sebagai detrending analysis.
Pengaruh cekaman air dan suhu terhadap produktivitas tanaman dimodelkan
dengan menggunakan metode analisis regresi berganda. Tingkat cekaman air tanah
dihitung dengan model neraca air pada zona perakaran kopi dan kakao. Hasil
analisis menunjukkan bahwa keragaman produkvitas kopi dan kakao berhubungan
nyata dengan kondisi cekaman air tanah dan suhu. Tingkat keeratan hubungan
antara keragaman produktivitas tanaman dengan kondisi iklim dipengaruhi oleh
metode yang digunakan dalam menghilangkan pengaruh teknologi. Secara umum,
metode polynomial memberikan hasil yang lebih baik dibanding dua metode
lainnya (first difference dan moving average). Hal ini ditunjukkan oleh lebih
tingginya koefisien determinasi persamaan regresi pendugaan produktivitas
tanaman dari kondisi cekaman air dan suhu. Dengan metode polynomial nilai rataan
koefisien determinasi (R2) mencapai 50%. Selain itu ditemukan bahwa keragaman
suhu memberikan kontribusi yang lebih besar dibanding kondisi cekaman air (water
stress period, dan storage) dalam menjelaskan keragaman produktivitas kopi dan
kakao.