Analisis nilai dan dampak ekonomi pemanfaatan pesisir budidaya Ikan Bandeng di Desa Domas, Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
Abstract
Wilayah pesisir dan lautan memainkan peranan penting sebagai sumber
penghidupan bagi masyarakat pesisir. Sumberdaya yang dapat dikelola dan
dimanfaatkan di pesisir salah satunya adalah sumberdaya perikanan baik
perikanan tangkap maupun budidaya. Sumberdaya di sektor perikanan tersebut
berpotensi menjadi penggerak perekonomian lokal dan nasional, akantetapi
sampai saat ini potensi tersebut masih belum bisa dikelola secara baik karena
pengelolaanya yang belum optimal dibeberapa wilayah pesisir.
Kabupaten Serang merupakan salah satu kabupaten yang memiliki potensi
perikanan budidaya cukup besar. Hasil produksi perikanan yang paling menonjol
di Kabupaten Serang yaitu ikan bandeng. Jumlah produksi ikan bandeng terus
menunjukan peningkatan dari tahun 2010 sampai tahun 2015 yang tersebar di 29
kecamatan dimana 8 kecamatan diantaranya berada di wilayah pesisir. Salah satu
kecamatan di wilayah pesisir yaitu Kecamatan Pontang, tepatnya di Desa Domas
merupakan salah satu desa yang menghasilkan produksi ikan bandeng cukup
tinggi. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah mengestimasi nilai
ekonomi pemanfaatan pesisir budidaya ikan bandeng, mengkaji faktor yang
mempengaruhi produksi ikan bandeng, menganalisis alokasi faktor produksi
secara optimal dan menganalisis dampak ekonomi yang ditimbulkan dengan
adanya usaha budidaya ikan bandeng di Desa Domas. Penelitian ini menggunakan
empat metode yaitu residual rent, fungsi produksi cobb-douglas, analisis optimasi
dan analisis multiplier.
Pemanfaatan kawasan pesisir untuk budidaya ikan bandeng di Desa Domas
memiliki nilai ekonomi sebesar Rp. 7.400.238.258 dalam satu tahun. Faktor yang
mempengaruhi secara signifikan terhadap produksi ikan bandeng antara lain
benih, pupuk, probiotik dan pakan tambahan. Tingkat produksi optimal
berdasarkan fungsi produksi cobb-douglas tercapai pada padat tebar benih 202,5
kg/ha; pupuk 389,4 kg/ha; dan probiotik 158,3 kg/ha. Keuntungan yang dihasilkan
pada tingkat optimal sebesar Rp. 20.052.823/ha dalam satu tahun. Selain itu, Nilai
Keynesian Income Multiplier sebesar 0,33. Ratio Income Multiplier Tipe I sebesar
2,07 dan Ratio Income Multiplier Tipe II sebesar 2,06 menunjukan bahwa usaha
budidaya ikan bandeng telah memberikan dampak ekonomi terhadap masyarakat
lokal.